Tuturpedia.com – Mahasiswa Universitas Semarang jurusan Ilmu Komunikasi mengadakan kegiatan Festival Komukino bertemakan ‘Jateng Bungah’ di Auditorium Ir. Widjatmoko Universitas Semarang pada Kamis (19/12/2024).
Dalam Festival Komukino, mahasiswa memperkenalkan Desa Wisata Jawa Tengah kepada publik dengan tujuan mempromosikan Jawa Tengah yang kaya budaya dan sebagai kebanggaan terhadap budaya lokal.
Festival Komukino yang digelar mulai pukul 10.00 WIB – 21.00 WIB tersebut dihadiri kurang lebih 1.700 pengunjung meliputi pelajar SMA/SMK se-Kota Semarang, anggota komunitas, media, civitas akademika, dan mahasiswa Universitas Semarang.
Tema Jateng Bungah dalam acara ini diharapkan dapat mewujudkan pelestarian budaya Jawa Tengah dengan cara menarik anak muda.
Untuk diketahui, terdapat 6 keresidenan yang tampil dalam acara ini, yaitu Keresidenan Semarang, Pati, Banyumas, Pekalongan, Surakarta, dan Kedu.
Tentu saja Keresidenan Semarang menjadi salah satu yang berhasil menarik perhatian.
“Desa wisata ini juga disebut dengan Desa Penari, dengan latar belakang terbentuknya desa wisata ini adalah karena masyarakat Semarang memiliki dasar kemampuan menari sehingga mereka ingin melestarikan kebiasaan mereka tersebut menjadi sebuah budaya,” ucap Bima selaku perwakilan Desa Wisata Jawa Tengah Keresidenan Semarang, Kamis (19/12/2024).
Bima menuturkan, desa wisata pada Keresidenan Semarang bukan hanya menunjukkan soal menari, melainkan bagaimana hidup di Desa Penari.
“Selain menari, daya tarik dari Desa Wisata Keresidenan Semarang ini ada di permainan tradisionalnya, kerajinan membuat sabun, dan menunjukkan bagaimana hidup di Desa Penari,” tambahnya.
Di sisi lain, desa wisata pun bekerja sama menampilkan drama yang mengisahkan asal-usul Desa Penari di Semarang. Tari Warok menjadi penutup yang berlangsung pukul 18.30 WIB.
Festival Komukino sendiri merupakan penerapan dari mata kuliah Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh mahasiswa mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang dengan tujuan memperkenalkan kekayaan budaya di Jawa Tengah kepada generasi muda dan cinta budaya lokal.
Diharapkan ke depannya desa wisata ini makin dikenal dan bermanfaat untuk pengunjung dari dalam maupun luar Kota Semarang.***
Editor: Annisaa Rahmah