Tuturpedia.com – Festival Burning Man menjadi sebuah malapetaka bagi ribuan orang peserta yang hadir di acara tersebut. Acara budaya Amerika yang seharusnya dilaksanakan dengan sukacita ini berubah menjadi kolam lumpur yang dapat bertahan selama berhari-hari.
Genangan lumpur di festival tersebut merupakan dampak dari badai yang melanda Black Rock City, Nevada pada Jumat (1/9/23) malam. Badai dengan hujan deras tersebut menyebabkan genangan air yang bercampur dengan pasir dan berubah menjadi lumpur yang pekat.
Tragisnya, makanan dan air untuk peserta menjadi dijatah dan toilet portable tidak bisa berfungsi.
Dikutip dari Reuters pada Senin (4/9/23), acara ini menelan 1 orang korban jiwa yang masih dinvestigasi penyebab kematiannya hingga saat ini. Sementara itu ada sekitar 70.000 orang yang terjebak dalam lumpur di Festival tersebut. Kabarnya sebagian besar peserta mulai mengabaikan perintah untuk tetap berada di area Festival.
Para peserta yang terjebak terus berusaha untuk meninggalkan area festival dengan berkendara dan berjalan kaki ke dekat jalan raya yang berjarak sekitar 8 kilometer dari lokasi Burning Man Festival.
Diketahui pihak keamanan setempat mengimbau peserta untuk tetap berada di lokasi dikarenakan area tersebut belum aman untuk dilalui kendaraan dan manusia. Penyelenggara juga telah mengatur bus antar-jemput agar menunggu waktu yang tepat untuk datang ke lokasi tersebut.
Di sisi lainnya, orang-orang yang memilih untuk tetap berada di lokasi festival mengatakan jika suasana acara tetap berlangsung meriah. Mereka yang tersisa akhirnya mendapatkan makanan dan minuman yang melimpah untuk bertahan di pesta tersebut.
Mereka juga menyebutkan ketika cuaca ekstrem menghadang sebuah acara, di situlah hal yang paling menyenangkan akan terjadi.
Acara budaya dengan tiket seharga $575 ini akhirnya harus merelakan acara puncak Burning Man Festival. Sesuai dengan namanya, festival tersebut memiliki satu rangkaian acara pembakaran patung yang berbentuk manusia di malam hari.
Pada awalnya acara puncak tersebut akan dilaksanakan pada Minggu malam. Namun, mengutip dari New York Times, acara itu harus tertunda dan akan dilakukan pada Senin malam.
Hal ini disebabkan penyelenggara perlu mencari lokasi yang tepat untuk acara pembakaran dan memindahkan alat berat yang digunakan untuk acara tersebut.
Hingga saat ini Biro Pengelolaan Lahan Amerika Serikat masih belum bisa mengatakan jika lokasi Burning Man sudah aman untuk kendaraan masuk. Sementara itu Badan Cuaca Nasional mengatakan jika curah hujan akan mulai mereda di hari Senin (4/9/2023).
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah mengetahui peristiwa yang terjadi di Gurun Black Rock ini. Biden telah mengerahkan pemerintah pusat dan lokal untuk terus memantau situasi hingga keadaan membaik.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda