Indeks

Farhat Abbas Tak Kuasa Tahan Tangis ketika Adik Saka Tatal Akui Sempat Disiksa saat Ditangkap

Farhat Abbas dalam sidang PK Saka Tatal yang tak kuasa menahan tangis. Foto: Foto: Tangkapan Layar YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Farhat Abbas dalam sidang PK Saka Tatal yang tak kuasa menahan tangis. Foto: Foto: Tangkapan Layar YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL

Tuturpedia.com – Kuasa hukum terpidana Saka Tatal, Farhat Abbas tak kuasa menahan tangis ketika mendengar kesaksian dari Aldi Renaldi. 

Dikutip Tuturpedia.com, Rabu (31/7/2024), adik dari terpidana Saka Tatal itu mengaku mendapatkan kekerasan dari penyidik. Ia juga diminta untuk mengaku menjadi pelaku pembunuhan Vina dan Eki 8 tahun lalu di Cirebon. 

Aldi Renaldi menjadi saksi fakta sidang peninjauan kembali Saka Tatal. Dirinya mengaku dirinya ditangkap polisi terkait kasus Vina Cirebon pada bulan Agustus 2016 lalu. 

Ia lalu membeberkan bahwa ketika di kantor polisi, dirinya serta sejumlah orang lain menjadi terpidana yang disiksa dan dipaksa untuk mengaku telah membunuh Vina dan Eki. 

Farhat Abbas selaku kuasa hukum Saka Tatal pun bertanya mengenai kekerasan apa saja yang didapatkan. Menurut Aldi, selama di kantor polisi dirinya dipukul, diinjak, dan diberi balsem pada bagian matanya.

“Banyak, Pak, ada yang diinjek, mata semua dibalsem, semua mukul,” kata Aldi.

Farhat Abbas juga menanyakan mengenai perkataan polisi ketika Aldi dipukul. 

“Ucapan apa yang disampaikan polisi saat memukul?” tanya Farhat lagi.

“Suruh ngaku, tapi karena saya tidak tahu, saya tidak mengaku,” ucap Aldi.

Aldi juga menjelaskan bahwa sejumlah orang lainnya yang ikut ditangkap mendapatkan pukulan paling parah, seperti Eko, Eka Sandi yang merupakan kakak Aldi, Jaya, Hadi, dan juga Saka. 

“Eko, kakak saya (Eka Sandi), Hadi, Jaya, saya, Saka, semualah Pak,” imbuhnya.

Sama seperti dirinya, Aldi mengaku bahwa Saka Tatal juga ikut dipukuli dan mengalami penyiksaan. 

“Berapa kali Saka Tatal mengalami penyiksaan?” tanya Farhat lagi.

“Banyak, sama,” jelas Aldi.

Tak hanya dipukuli, sejumlah orang yang ditangkap sama seperti Aldi pun juga diberi minum berupa urine.  

“Pada saat saya mau masuk penjara pun saya masih dipukulin dengan gembok. Baru mau masuk itu. Habis pukulin gembok, saya diminumin air kencing satu gelas gede, semuanya itu (terpidana) minum,” jelas Aldi.

Ketika mendengar penuturan dari Aldi, Farhat pun tak kuasa menahan tangisnya, ia pun beberapa kali menghapus air matanya. 

Kemudian Farhat bertanya apakah para semua yang ditangkap sempat diancam untuk dibunuh atau tidak. Aldi pun mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan dari polisi yang mengatakan akan menembak mati dirinya. 

“Ada. Masih mending ditembak mati semua daripada kalian semua pada hidup. Ada polisi yang ngomong kayak gitu,” ungkap Aldi.***

Penulis: Niawati.

Editor: Annisaa Rahmah.

Exit mobile version