banner 728x250
Music  

Fanny Soegi Sindir Soegi Bornean soal Royalti: Band Kok Serakah!

Fanny Soegi. Foto: instagram.com/fannysoegi
Fanny Soegi. Foto: instagram.com/fannysoegi
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Penyanyi sekaligus mantan vokalis band Soegi Bornean, Fanny Soegi diduga menyindir orang-orang di band tersebut dalam utas yang ia tulis di akun X @fannysoegi pada Minggu (8/9/2024).

Dikutip Tuturpedia.com pada Senin (9/9/2024), cerita Fanny bermula saat ia menyebut jika mantan band-nya yang diduga Soegi Bornean, tidak membayar royalti yang seharusnya dibayarkan pada pencipta lagu hits mereka, Asmalibrasi.

“Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian denger di mana2, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya. Nominal dari royalti lagu ini nggak main2, setengah milyar lebih ada, tapi justru orang2 yang nggak punya hak dapat paling banyak & nggak transparan,” tulis Fanny Soegi.

Bahkan Fanny menyebut jika royalti yang seharusnya diberikan kepada pencipta lagu tersebut justru diambil oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

“Orang-orang yang nggak berhak bisa beli 2 mobil sekaligus, gitar mahal, foya2. Sedangkan pencipta lagu Asma masih ngontrak di Jogja, mana atapnya jebol lagi,” lanjutnya.

Ia pun dengan tegas menyebut jika orang-orang di Soegi Bornean adalah orang-orang yang serakah.

“Bukan nominal yang ku garis bawahi, tapi nurani kalian. Band2-an kok serakah, nggak keren blas,” tegasnya.

Fanny kemudian menceritakan pengalaman pahitnya saat masih bersama band tersebut hingga ia memutuskan keluar dari Soegi Bornean.

“Aku masih inget banget ketika aku mau bersuara tentang ini, ada cletukan ‘Fanny lupa toh kalau di belakangku ini orang2 penting?’ Iya aku tau kalian jurnalis, meskipun aku sendirian, aku nggak takut, aku masih berpegang teguh rasa adil,” terangnya.

“Aku masih inget banget ketika aku mau keluar dari band itu dan dihadapkan orang2 HAKI, aku diharuskan membayar namaku sendiri yakni ‘Soegi’ kalau aku keluar dengan entitas yang baru. Ada rekamannya lagi,” sambungnya.

“Justru sekarang kalian yang masih nge-band & banting harga jauh di bawahku dan masih pakai namaku. Aku masih baik, masih aku diemin,” imbuhnya.

Hal tak menyenangkan lainnya pun diungkap Fanny saat ia dipaksa tetap tampil dalam keadaan berduka.

“Aku masih inget banget rasanya 7 harian Ibuku, aku diharuskan tetap manggung dengan kata2 menyakitkan. Rasanya sakit hati banget dan harus kehilangan ibuk di waktu yang bersamaan. Pernah ada di satu titik aku mau mengakhiri hidup karena betul2 sendirian, tanpa bapak & ibuk. Perlakuan kalian nggak akan aku lupakan se-umur hidup. Kalian laki2 patriarki, korup, betah isin,” ujarnya.***

Penulis: Sri Sulistiyani

Editor: Annisaa Rahmah