Tuturpedia.com – Ratusan relawan berkumpul dalam perburuan monster Loch Ness legendaris pada Sabtu dan Minggu, 26-27 Agustus kemarin.
Dikutip dari situs Reuters pada Kamis (31/08/2023), pencarian yang bertajuk “The Quest” disebut-sebut sebagai pencarian terbesar Nessie, julukan untuk monster Loch Ness, dalam 50 tahun terakhir.
The Quest diselenggarakan atas kolaborasi The Loch Ness Center dengan Loch Ness Exploration. Sedangkan para relawan yang bergabung datang dari berbagai negara.
Tak hanya terbesar, WION juga melaporkan bahwa perburuan ini adalah agenda pencarian Nessie yang paling sistematis sejak tahun 1972. Pasalnya, mereka menggunakan peralatan survei yang belum pernah digunakan, termasuk thermal drone.
Pencarian Nessie dilakukan di kawasan Danau Loch Ness di darat maupun di air dengan menaiki perahu. Untuk mencari tahu sinyal keberadaan monster Loch Ness di bawah air, mereka juga menggunakan alat hydrophone.
“Kami mendengar sesuatu. Kami mendengar empat ‘gloop’ yang berbeda,” ungkap kepala tim pencari, Alan McKenna.
“Kami sangat bersemangat, (dan) lari untuk memastikan kalau recorder-nya menyala dan (recorder) tidak tersambung,” imbuhnya.
Siapa Itu Nessie?
Monster Loch Ness atau Nessie adalah makhluk air berukuran raksasa yang diyakini tinggal di Danau Loch Ness, Skotlandia.
Encyclopedia Britannia menjelaskan bahwa keberadaan monster Loch Ness diperkirakan sudah dipercaya sejak zaman dulu lewat penemuan ukiran batu masyarakat Pict yang dulu tinggal di kawasan timur dan timur laut Skotlandia. Dalam ukiran tersebut, nampak sosok monster misterius dengan sirip.
Sedangkan bukti tertulis yang ditemukan berasal dari biografi misionaris bernama St. Columba dari abad ke-7. Dalam biografi tersebut, tertulis soal keberadaan monster yang menggigit seorang perenang dan kemudian diusir oleh Columba pada tahun 565 AD.
Legenda monster Loch Ness jadi semakin populer pada tahun 1933, terutama karena berakhirnya proyek pembangunan jalan di Loch Ness.
Pada bulan April tahun tersebut, sepasang pengunjung mengaku berpapasan dengan hewan berukuran raksasa. Hewan yang mereka gambarkan seperti “naga atau monster prasejarah” tersebut kemudian menghilang ke dalam air.
Sejak kejadian tersebut diberitakan oleh koran lokal, banyak orang yang mengaku melihat sosok yang sama.
Hanya saja, bukti keberadaan Nessie yang diyakini paling valid baru muncul di tahun 1934. Pada saat itu, seorang pria asal Inggris bernama Robert Kenneth Wilson berhasil mengabadikan monster Loch Ness.
Foto yang menjadi ikonik dan legendaris hingga sekarang tersebut menunjukkan bagian tubuh yang diyakini sebagai kepala dan lehernya.
Upaya Pencarian dan Pembuktian Eksistensi Nessie
Hingga saat ini, Loch Ness masih jadi magnet bagi para pemburu monster. Bahkan eksplorasi menggunakan sonar telah dilakukan berkali-kali untuk menemukan Nessie, terutama pada tahun 1987 dan 2003.
Tak hanya itu saja, muncul beberapa foto yang diklaim sebagai bukti keberadaan Nessie. Hanya saja foto-foto tersebut telah terbukti palsu, atau sebenarnya merupakan foto hewan maupun objek lain.
Pada tahun 1994, foto ikonik jepretan Wilson juga terbukti palsu. Encyclopedia Britannica menjelaskan bahwa sosok “monster” dalam foto tersebut sebenarnya hanyalah kepala plastik dan kayu yang ditempelkan pada kapal selam mainan.
Lebih lanjut lagi, tahun 2018 lalu terdapat survei DNA yang dilakukan para peneliti di Danau Loch Ness. Tujuannya adalah untuk mencari tahu organisme apa saja yang hidup di perairannya.
Hasil survei menunjukkan bahwa tidak ada tanda hewan berukuran besar yang hidup di sana. Termasuk plesiosaur, yang sudah punah lebih dari 65 juta tahun yang lalu dan diyakini oleh beberapa orang sebagai sosok Nessie sesungguhnya.
Terlepas dari apakah Nessie nyata atau tidak, keberadaan makhluk misterius tersebut terbukti berkontribusi bagi perekonomian dan pariwisata Skotlandia. Encyclopedia Britannica melaporkan bahwa di awal abad ke-21, legenda Nessie menyumbang sekitar 80 juta dolar setiap tahunnya bagi perekonomian Skotlandia.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda