banner 728x250

Fakta Lengkap Mahasiswi IPB Dikeroyok Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Terbakar

TUTURPEDIA - Fakta Lengkap Mahasiswi IPB Dikeroyok Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Terbakar
banner 120x600
banner 468x60

Simalungun (Sumut), Tuturpedia.com — Kasus kekerasan kembali mencuat dari wilayah konflik agraria di Sumatera Utara. Seorang mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB), Feny Siregar, menjadi korban pengeroyokan brutal oleh ratusan sekuriti PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Desa Sihaporas, Kabupaten Simalungun, Senin (22/9/2025).

Kronologi Kejadian

Feny, mahasiswa Semester IX Fakultas Ekologi Manusia IPB, datang ke Desa Sihaporas untuk melakukan penelitian skripsi terkait konflik agraria. Saat berada di posko masyarakat adat, ia mendokumentasikan aksi kekerasan yang dilakukan pekerja TPL terhadap warga.

Namun, situasi mendadak ricuh ketika sekitar delapan truk berisi pekerja dan sekuriti PT TPL menyerbu lokasi. Kericuhan pecah, posko masyarakat dibakar, dan korban pun menjadi sasaran.

“Saya mencoba melindungi seorang anak penyandang disabilitas dari serangan pekerja. Tapi justru saya dipukul berulang kali, terutama di bagian kepala, menggunakan kayu,” ungkap Feny, dikutip dari keterangan saksi mata.

Kekerasan dan Intimidasi

Tidak berhenti di situ, para pelaku juga memaksa Feny menghapus dokumentasi penelitian berupa foto dan video. Jaket almamater IPB miliknya ikut hangus terbakar ketika posko masyarakat dan tumpukan kayu dibakar oleh massa.

“Feny sempat dituduh sebagai provokator dan dianggap bagian dari LSM. Padahal dia sudah menjelaskan bahwa dirinya mahasiswa yang sedang meneliti,” ujar seorang warga adat.

Selain Feny, seorang anak disabilitas bernama Dimas Ambarita (17) juga mengalami luka akibat serangan tersebut.

Kasus ini menambah catatan panjang kekerasan dalam konflik agraria di kawasan konsesi PT TPL. Masyarakat adat Sihaporas selama ini menolak kehadiran perusahaan karena dianggap merampas tanah ulayat mereka.

Sejumlah pihak mengecam tindakan brutal tersebut, apalagi korban adalah mahasiswa yang datang untuk tujuan akademis. “Ini bukan hanya serangan fisik, tapi juga serangan terhadap kebebasan akademik. Jaket almamater yang dibakar itu simbol pengetahuan,” kata seorang aktivis lingkungan.

Hingga kini, pihak PT TPL maupun aparat berwenang belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden pengeroyokan ini. Publik mendesak agar kasus tersebut segera diusut tuntas dan para pelaku kekerasan diproses secara hukum.

Masyarakat sipil juga menyerukan agar keamanan mahasiswa, peneliti, maupun warga adat di wilayah konflik agraria lebih diperhatikan. “Negara harus hadir untuk melindungi, bukan membiarkan kekerasan terus berulang,” tegas pernyataan koalisi masyarakat adat.

Kasus mahasiswi IPB korban pengeroyokan ini membuka kembali luka lama konflik agraria di Sumatera Utara. Publik kini menanti langkah tegas aparat dan tanggung jawab PT TPL dalam menyelesaikan insiden yang menelan korban jiwa, luka, hingga merusak simbol pendidikan bangsa.
Sumber Foto: tangkap layar video yang beredar
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.