banner 728x250

Fadli Zon Sebut Serangan Israel di Gaza Adalah Praktik NAZI Modern

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. FOTO: Laman DPR RI.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. FOTO: Laman DPR RI.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan upaya Israel dalam memusnahkan warga Gaza di Palestina merupakan praktik NAZI di era modern. 

Pernyataan ini dilontarkan Fadli Zon ketika menghadiri pertemuan dialog the 3rd Inter-Regional European Parliament (EP) – ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Strasbourg, Prancis pada akhir November 2023. 

Untuk diketahui, NAZI merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai NAZI di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Seperti diketahui pada Perang Dunia II, Hitler bersama NAZI melakukan praktik genosida atau pembantaian massal orang-orang Yahudi. Peristiwa kelam ini juga dikenal dengan istilah Holocaust. 

Dalam pertemuan itu, Fadli Zon menyampaikan pernyataan bahwa negara Barat yang mendukung kekejaman Israel di Gaza akan kehilangan kompas moral. 

Sikap Keras Fadli Zon 

Fadli Zon menyinggung keadaan perang di kawasan Gaza yang sangat menghawatirkan. Setidaknya ada 14 ribu masyarakat Palestina meninggal dunia karena serangan brutal Israel. Bahkan, satu anak-anak meninggal setiap 5 menit. 

Fadli juga mengutuk serangan tempat ibadah dan rumah sakit, termasuk rumah sakit Indonesia. Hal ini tidak dapat diterima dan merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat luar biasa.

“Apalagi rakyat Palestina mengalami kekurangan akses terhadap makanan, air, listrik, dan juga pemadaman komunikasi di tengah tragedi kemanusiaan yang mengerikan ini,” ujarnya dilansir website DPR RI, Senin (27/11).

Standar Ganda Negara Barat

Selain itu, politisi fraksi Gerindra ini turut menyoroti standar ganda dan mental kolonialisme negara-negara Barat (Eropa dan Amerika) yang berdiri bersama Israel.

Menurutnya, mentalitas kolonial masih banyak tersisa terutama dengan standar ganda dan kemunafikan dari Barat.

Meskipun ada bukti nyata mengenai kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, sangat disayangkan dan berbahaya bahwa standar ganda dan perilaku kolonialisme masih ada di abad ke-21. Ini dapat membuat mereka kehilangan pedoman moral (moral compass). 

“Saya juga ingatkan Uni Eropa bahwa agenda bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas tidak akan ada artinya, jika hak-hak rakyat Palestina tak diperhatikan,” tambahnya.

Meskipun gencatan senjata sementara selama 4 hari perlu disambut baik, tetapi komunitas internasional, termasuk Uni Eropa harus tetap memperhatikan keadaan di Gaza, dan menuntut akuntabilitas Israel. 

“Kita perlu menyambut baik langkah gencatan senjata 4 hari ini, khususnya untuk bantuan kemanusiaan, tapi harus ada solusi permanen agar tercipta perdamaian di kawasan,” jelas Fadli.

“Saya juga ingatkan Uni Eropa bahwa agenda bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas tidak akan ada artinya, jika hak-hak rakyat Palestina tak diperhatikan,” tegas Anggota Komisi I DPR RI ini.

Pertemuan EP-AIPA Dialogue Meeting ini membahas terkait EP-AIPA Joint Assembly, di mana diinisiasikan untuk memperkuat kerja sama antarparlemen. Hal ini juga disambut baik oleh Fadli sebagai Ketua BKSAP DPR RI dengan beberapa catatan untuk memastikan bahwa dialog akan efektif, tidak menduplikasikan dialog yang ada, dan berdasarkan kesetaraan, saling menghormati dan menguntungkan.

Pertemuan juga, antara lain mendiskusikan perlunya kerja sama perdagangan kedua wilayah dan secara bilateral, dimana delegasi DPR RI menyampaikan pentingnya menuntaskan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses