Tuturpedia.com – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir menawarkan tim nasional sepak bola Palestina untuk bermain menggunakan fasilitas di Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada Selasa (21/11/2023).
Namun, beberapa hari terakhir telah ramai soal pengibaran bendera Palestina yang dilarang saat pertandingan Persiraja vs Semen Padang pada (21/10/2023).
Rupanya, terjadi disinformasi sehingga seolah-olah PSSI melarang bendera Palestina berkibar di tribune stadion.
Berdasarkan koordinasi Erick Thohir dengan FIFA, seperti yang dikutip Tuturpedia.com dari laman PSSI (7/11/2023), bahwa FIFA memperbolehkan bendera Palestina berkibar di bawah kompetisi naungan FIFA.
Menurut Erick, FIFA tidak menjadikan pengibaran bendera Palestina sebagai masalah apabila itu bertujuan untuk dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan HAM.
“FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi, PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi,” ujar Erick Thohir.
Menanggapi isu yang beredar soal Komite Disiplin PSSI yang memberikan sanksi kepada Persiraja Banda Aceh karena berkibarnya bendera Palestina, merupakan sebuah penyampaian informasi yang salah yang telah disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Lebih lanjut, Erick menerangkan bahwa yang dipersoalkan itu bukan bendera Palestina yang berkibar, tetapi soal suporter yang menerobos masuk ke area lapangan (pitch invasion).
“Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan,” terangnya.
Di sisi lain, Ahmad Riyadh selaku Ketua Komite Hukum PSSI juga menegaskan bahwa pengibaran bendera Palestina tidak dilarang.
Maka dari itu, PSSI tidak memberikan sanksi, tetapi aspirasi.
Seperti yang sudah dilakukan oleh sejumlah liga dunia, banyak suporter sepak bola yang membawa bendera Palestina untuk menunjukkan solidaritas mereka.
Oleh sebab itu, Ahmad Riyadh mempersilakan suporter yang menghadiri pertandingan sepak bola di stadion untuk mengibarkan bendera Palestina.
Pengecualian untuk suporter yang memasuki lapangan seperti sebelumnya. Agar terhindar dari pelanggaran peraturan dan menjaga keselamatan.
“Perlu digarisbawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang. Apalagi saat ini kita sedang melakukan transformasi setelah tragedi Kanjuruhan di mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak. Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan,” kata Riyadh.
Palestina Memilih Kuwait untuk Menjamu Australia
Awalnya, Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI sudah menawarkan federasi sepak bola Palestina untuk bermain di Indonesia sebagai kandang pertandingan antara Palestina dan Australia. Namun, Palestina lebih pilih Kuwait karena jarak yang lebih dekat.
“Kami menawarkan Indonesia sebagai kandang bagi Palestina saat mereka memainkan laga kandang kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia bulan ini. Kandang kami kandang Palestina juga,” ucap Erick.
Tawaran itu pun diajukan kepada Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina, yaitu Susan Shalabi Molano lewat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi via aplikasi WhatsApp seperti yang Erick Thohir unggah di laman akun Instagramnya.
“Sehubungan dengan hal yang terjadi di Palestina saat ini, kami dengan rendah hati menawarkan tim Palestina untuk bertanding melawan Australia pada tanggal 21 November di Indonesia untuk Penyisihan Kualifikasi Bersama Putaran 2. Bapak Erick Thohir, Presiden Federasi, akan memfasilitasi tim Palestina di bidang akomodasi, transportasi darat, dan juga stadion untuk pertandingan tersebut dengan biaya sendiri,” tulis Yunus kepada Susan.
Susan Shalabi tersentuh mengetahui penawaran Indonesia untuk timnas Palestina, ia menyebutkan Erick Thohir sungguh murah hati, sehingga menunjukkan semangat persatuan dan dukungan Indonesia terhadap Palestina.
“Tolong sampaikan ucapan terima kasih dan terima kasih kami kepada Presiden Thohir atas kebaikannya. Pelatih kepala dan direktur teknis memilih Kuwait karena kedekatannya. Kami berterima kasih dengan sepenuh hati atas tawaran yang baik dan menantikan kelanjutan kerja sama antar asosiasi kita,” tutup Susan.***
Penulis: Annisaa Rahmah
Editor: Nurul Huda