Tuturpedia.com – Elon Musk menyatakan akan memberikan layanan satelit Starlink miliknya agar Palestina kembali mendapatkan akses internet.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Senin (30/10/2023), akses listrik, gas, air, medis hingga makanan di Palestina sudah diputus oleh militer Israel selama serangan bertubi-tubi beberapa minggu terakhir.
Sementara itu, Elon Musk menyebutkan jika pemutusan saluran komunikasi di Gaza oleh Israel merupakan hal yang tak dapat diterima.
Dalam sebuah postingan di akun X miliknya, Elon menyebutkan jika Internet Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional.
“Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi-organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza,” tulis Elon Musk di melalui aplikasi X.
Kemudian Politisi Amerika Serikat, Alexandria Oscario-Cortez menjadi salah satu pihak yang mendesak Elon Musk untuk menyediakan akses internet di Gaza.
Sebagai informasi, Starlink merupakan sistem konstelasi satelit yang dikembangkan oleh Spacex, yang bertujuan untuk menyediakan akses internet di daerah terpencil.
Kemudian Elon Musk kembali menuliskan bahwa tidak ada terminal yang meminta sambungan di wilayah tersebut. Jika pun ada mereka akan menggunakannya hanya untuk alasan kemanusiaan semata.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan keamanan dengan pemerintah AS dan Israel sebelum menyalakan satu terminal.
“Kami tidak begitu naif. Berdasarkan postingan saya, tidak ada terminal Starlink yang mencoba terhubung dari Gaza. Jika ada, kami akan mengambil tindakan luar biasa untuk memastikan bahwa hal tersebut hanya digunakan untuk alasan kemanusiaan. Selain itu, kami akan melakukan pemeriksaan keamanan dengan pemerintah AS dan Israel sebelum menyalakan satu terminal pun,” tulis Elon Musk melalui akun @elonmusk.
Sementara itu, pernyataan Elon Musk tersebut ternyata membuat pihak Israel mengamuk.
Bahkan pihaknya menyatakan akan melawan upaya Elon Musk yang hendak memberikan akses telekomunikasi untuk organisasi-organisasi bantuan di Gaza yang mengalami pemutusan saluran komunikasi sejak Jumat (27/102023) lalu.
Menurut Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi menyatakan jika bantuan akses telekomunikasi tersebut akan digunakan Hamas untuk aktivitas terorisme.
Shlomo pun mendorong Musk untuk menjadikan bantuan Starlink tersebut sebagai alat tukar untuk membebaskan warga Israel yang disandera.
“Mungkin Musk bersedia mengkondisikan itu dengan membebaskan para bayi, putra, puteri, dan lansia yang disandera. Semuanya! Kemudian, kantor saya akan memutus seluruh hubungan dengan Starlink,” kata Shlomo.
Pemutusan telepon dan internet di Gaza sangat berpengaruh dan membuat orang-orang di Jalur Gaza terisolasi dari dunia luar dan satu sama lain.
Sehingga panggilan ke orang terkasih, ambulans dan kolega di tempat lain menjadi mustahil karena Israel memperluas serangan melalui udara dan darat.
Terlebih pemutusan listrik juga memperburuk situasi yang sudah memprihatinkan karena dapat berdampak pada menghambatnya proses operasi penyelamatan jiwa dan mencegah kontak dengan staf organisasi kemanusiaan di lapangan.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda