Tuturpedia.com – Pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Jawa Barat di Pilkada 2024, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul dalam hasil survei teranyar dari Litbang Kompas. Keduanya berhasil mendapat elektabilitas tertinggi, bahkan unggul telak dari ketiga pasangan calon (paslon) lainnya.
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memperoleh elektabilitas sebesar 65 persen. Sementara itu, di posisi selanjutnya ada pasangan Ahmad Syaiku-Ilham Habibie yang memperoleh elektabilitas sebesar 9 persen.
Posisi ketiga ditempati oleh pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan tingkat elektabilitas sebesar 4,6 persen. Terakhir, posisi keempat ditempati oleh pasangan Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina dengan elektabilitas sebesar 4,1 persen. Adapun, responden yang belum menentukan pilihannya sebesar 17,3 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti menuturkan, dengan keunggulan Dedi-Erwan yang signifikan, maka pilkada di Jawa Barat akan berlangsung satu putaran.
“Agak sulit bagi ketiga paslon lain untuk mengejar elektabilitas dari cagub-cawagub Dedi-Erwan. Sehingga, kemungkinan besar pilkada di Jabar akan berlangsung satu putaran,” terangnya di Jakarta, dikutip Kamis (21/11/2024).
Eka menambahkan, terdapat tiga faktor utama yang menjadi alasan masyarakat Jabar memilih paslonnya, seperti kualitas dari para cagub-cawagub (22 persen), pengalaman atau rekam jejak yang dianggap baik (19,2 persen), dan pemahaman terhadap visi dan misi para paslon (17,6 persen).
“Pada Pilkada Jabar ini, kita tahu sosok Dedi Mulyadi jadi magnet yang banyak dikenal masyarakat Jabar. Selain itu, dukungan politik Dedi-Erwan juga tampak lebih besar dibandingkan tiga paslon lainnya,” tambah Eka.
Keunggulan elektabilitas Dedi Mulyadi terlihat tidak lagi sebatas wilayah yang kerap dikuasainya yakni Karawang, Purwakarta, ataupun Subang. Namun, Dedi juga unggul pada setiap lapis wilayah persaingan di Jabar seperti di kawasan Bandung Raya, Megapolitan (Depok, Bogor, Bekasi), Priangan Barat (Cianjur, Sukabumi), Priangan Timur, dan Cirebonan.
Begitu pula, dari sisi latar belakang politik para pemilih. Para pemilih yang mengaku berasal dari partai pesaingnya, PDI-P, PKB, dan PKS, pun cenderung lebih besar mendukung Dedi-Erwan.
Survei Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka, pada Jumat, 1 November 2024 – Sabtu, 9 November 2024. Jajak pendapat ini melibatkan sebanyak 630 responden, yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.
Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih 3,90 persen.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah