Jateng, Tuturpedia.com – Taman Hiburan Rakyat (THR) adalah salah satu destinasi wisata yang pernah menjadi ikon Kota Blora, Jawa Tengah, pada zamannya.
Namun, dengan perkembangan zaman yang pesat, Taman Hiburan Rakyat menghadapi berbagai tantangan untuk tetap relevan dan menarik bagi pengunjung.
Hal inilah yang disampaikan oleh Nanang, salah satu warga Blora Kota yang pernah menjadi saksi hidup suksesnya gelaran THR di kota dengan julukan penghasil minyak dan jati ini, saat dihubungi oleh Tuturpedia melalui sambungan aplikasi WhatsApp, pada Minggu (17/3/2024).
Menurutnya, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh THR adalah persaingan dengan taman hiburan modern yang menawarkan teknologi canggih dan wahana yang lebih menarik.
Bahkan, dalam era digital ini, anak-anak dan remaja lebih tertarik dengan permainan virtual dan hiburan interaktif.
“THR perlu menghadirkan inovasi dan teknologi terbaru untuk tetap bersaing dengan taman hiburan modern lainnya. Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan menghadirkan wahana dan permainan yang menggabungkan teknologi virtual dan nyata, sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman yang unik dan berbeda,” ucapnya.
“Selain itu, perubahan gaya hidup juga menjadi tantangan bagi THR. Masyarakat modern cenderung lebih memilih hiburan yang praktis dan instan. Mereka tidak ingin menghabiskan waktu berjam-jam di taman hiburan, melainkan mencari hiburan yang dapat dinikmati dalam waktu singkat,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutannya kembali, THR perlu menghadirkan berbagai atraksi dan kegiatan yang dapat dinikmati dalam waktu singkat, seperti pertunjukan seni, konser musik atau festival makanan.
Dengan demikian, pengunjung dapat merasakan hiburan yang memuaskan tanpa harus menghabiskan waktu yang lama.
Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwasanya selain menghadapi persaingan dan perubahan gaya hidup, THR juga perlu memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Tentunya apa yang disampaikannya ini bukan tanpa alasan, karena dalam era modern ini, masyarakat makin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan berkontribusi dalam upaya pelestarian alam.
“Jadi, dalam menghadapi tantangan era modern, THR Blora perlu beradaptasi dan mengambil langkah-langkah yang inovatif. Dengan menghadirkan teknologi terbaru, menyesuaikan dengan perubahan gaya hidup masyarakat dan menjadi taman hiburan yang ramah lingkungan, THR Blora dapat mempertahankan daya tariknya dan tetap menjadi destinasi wisata yang diminati oleh pengunjung,” jelasnya.
Terakhir, ia juga menceritakan kembali bahwasanya lokasi atau tempat yang pernah menjadi pusat gemerlapnya THR yang pernah digandrungi oleh masyarakat Blora.
“Dulu itu setiap tahun lokasi THR di eks Stadion Kridosono, Taman Sarbini, Taman Rekreasi Tirtonadi, dan lain sebagainya. Pasti itu ramai dan hadirnya seperti saat puasa menjelang lebaran. Setelah itu THR selesai di Blora, berpindah ke Rembang. Tapi sekarang enggak ada sama sekali. Padahal ekonomi perputarannya luar biasa,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.
Editor: Annisaa Rahmah.