Tuturpedia.com – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendukung upaya Polda Jateng dan Polrestabes Semarang dalam melakukan penertiban knalpot brong pada kendaraan bermotor.
Menurutnya, penggunaan knalpot brong pada kendaraan bermotor dapat mengganggu kenyamanan dan memicu masalah sosial.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita itu mengimbau kepada jajaran Pemkot Semarang untuk gencar melakukan sosialisasi tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan knalpot brong.
“Tentu saya juga mengimbau kalau sudah aturan ya dipatuhi. Kalau ingin balapan, Kota Semarang punya Sirkuit Mijen. Silakan dipakai untuk tempat penyaluran hobi, monggo. Tapi dengan izin dan sebagainya. Di situ kalau ingin melampiaskan brong-brong di sana, tidak apa-apa kami mengizinkan. Termasuk untuk tempat kegiatan-kegiatan terkait dengan motor lah, begitu,” imbau Mbak Ita, pada Rabu (17/01/2024), dilansir dari situs web Kota Semarang.
Pemkot Semarang dan Polda Jateng berencana untuk bekerja sama dengan komunitas otomotif dalam menyelenggarakan sosialisasi terkait dampak negatif penggunaan knalpot brong.
“Karena sudah aturan, masyarakat wajib mematuhi. Sosialisasi akan dilakukan. Makanya besok Jumat (19/1/2024) Pak Kasat (Kasatlantas Polrestabes Semarang-red) akan bekerja sama dengan Pemkot Semarang untuk (sosialisasi-red) anti-brong,” terangnya.
Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengungkapkan, selama operasi penegakan sejak 1 – 15 Januari 2024, pihaknya sudah menindak 1.981 pengendara kendaraan bermotor dengan knalpot brong.
Kepolisian akan berupaya dalam menekan penggunaan knalpot brong di Kota Semarang, salah satunya dengan membuka Posko Donasi Knalpot Brong di Pos Zebra Simpanglima Semarang.
“Program Donasi Knalpot Brong ini merupakan kegiatan yang bertujuan mengetuk hati pemilik knalpot brong menyerahkan dengan sukarela kepada pihak kepolisian, untuk kemudian didonasikan ke hal positif,” imbuhnya.
Knalpot brong dari hasil donasi kemudian akan dihancurkan menjadi potongan besi, serta dilakukan lelang kiloan besi. Hasil dari pelelangan tersebut didonasikan kepada panti sosial atau panti asuhan.
“Harapan kami, masyarakat akan banyak berpartisipasi menyumbangkan knalpot brongnya. Sejauh ini, masih belasan knalpot,” ungkapnya.
Polrestabes Semarang juga sedang menggalakkan razia di lokasi-lokasi yang rawan balap liar, seperti Jalan MT Haryono, Arteri Soekarno–Hatta, Semarang Indah Madukoro, dan Jalan Dokter Cipto.
Dia menyebutkan langkah preventif yang dilakukan secara masif, seperti sosialisasi zero knalpot brong ke sekolah, komunitas otomotif, penjual, bengkel, dan Polisi RW melakukan pendekatan ke wilayah binaannya.
Penulis: Ixora F
Editor: Nurul Huda
Respon (0)