banner 728x250

Duet Anies-Cak Imin, PKB: Diputuskan Sore Ini di Surabaya

Waketum PKB Jazilul Fawaid PKB jelaskan terkait penetapan Cak Imin sebagai cawapres yang diduetkan dengan Anies Baswedan. FOTO: Tim Media PKB
Waketum PKB Jazilul Fawaid PKB jelaskan terkait penetapan Cak Imin sebagai cawapres yang diduetkan dengan Anies Baswedan. FOTO: Tim Media PKB
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres), sore ini di Surabaya.

Terkait duet Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres 2024, PKB menggelar rapat pleno di Jakarta pada Jumat (1/9/2023).

Hal ini pun diakui oleh Jazilul Fawaid selaku Wakil Ketua Umum PKB, bahwa di dalam rapat tersebut dibahas tawaran NasDem untuk menduetkan Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres 2024.

“Tentu tawaran kerja sama (NasDem) akan didetailkan, dengan rapat yang lebih luas,” ungkap Gus Jazil, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, dia sampaikan bahwa PKB akan berkonsultasi dan meminta pendapat pada para kiai terkait hal ini. “Itu akan difinalkan. Finalisasinya nanti di Surabaya,” jelas Gus Jazil.

Penduetan Anies Baswedan dengan Cak Imin ini rupa-rupanya melalui proses yang cukup alot. “Masing-masing memberikan argumentasi, baik dari Syuro maupun Tanfidz (dewan pelaksana partai),” terang Gus Jazil.

Oleh sebab itu, dia menjelaskan keputusan ini akan difinalisasi pada sore ini jam tiga di Surabaya.

Sebelumnya, Teuku Riefky Harsya selaku Sekjen Partai Demokrat mengungkapkan bahwa Anies Baswedan setuju mengenai kerja sama politik antara Partai Nasdem dan PKB.

Kerja sama terkait mengusung Cak Imin sebagai pasangan duet Anies Baswedan di Pilpres 2024. “Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketua Nasdem, Surya Paloh,” ujar Teuku Riefky, dalam rilisnya pada Kamis (31/8/2023).

Kata Anggota Tim-8 KPP itu, Demokrat seakan “dipaksa” menerima keputusan tersebut. “Kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar.”

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai cawapres Anies, secara sepihak pada Selasa (29/8/2023) malam.

Penetapan ini dilakukan Surya Paloh tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS. “Malam itu juga, capres Anies dipanggil ke Nasdem Tower oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu,” jelas Teuku Riefky.

Lalu, pada Rabu (30/8/2023), Anies tidak menyampaikan keputusan tersebut secara langsung pada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat. Teuku Riefky sampaikan bahwa Anies mengutus Sudirman Said untuk menyampaikan keputusan Surya Paloh yang menetapkan Cak Imin sebagai cawapres.

“Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat. Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” terang Teuku Riefky.

Atas rentetan peristiwa ini, Demokrat menilai telah terjadi pengkhianatan terhadap semangat perubahan.

“Pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol. Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” pungkasnya.***

Penulis: M. Rain Daling

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses