Tuturpedia.com – Dunia konservasi tengah bergembira dengan kelahiran dua harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), spesies harimau paling terancam punah di dunia, di Kebun Binatang (KB) Amiens, Kota Amiens, Prancis pada Jumat (22/3/2024).
Dilansir dari Facebook KB Amiens pada Kamis (25/4/2024), kedua bayi yang saat ini berumur satu bulan berada dalam kondisi yang sehat termasuk dari perhitungan berat badan.
Kakak beradik yang berjenis kelamin betina dan jantan ini lahir dari induk betina bernama Menya dan jantan bernama Argo.
Sebelumnya, Argo dan Menya telah memiliki seekor anak jantan bernama Pasai yang lahir pada 17 September 2022. Sama dengan pemberian nama Pasai, KB Amiens kembali membuka voting pemberian nama untuk dua bayi harimau baru mereka melalui media sosial.
Pilihan nama untuk kedua bayi yang telah diusulkan oleh para pengasuh diambil dari kosakata Indonesia serta nama-nama tempat di Pulau Sumatra yang menjadi habitat asli dari jenis harimau dengan ukuran tubuh terkecil di dunia ini.
Untuk nama bayi betina, ada pilihan ”Rimba” yang diambil dari bahasa Indonesia dan ”Lingga” dari nama daerah di pantai timur Sumatra.
Sedangkan untuk bayi jantan ada opsi nama ”Hutan” dan ”Toba” dari dari nama danau di Sumatera Utara.
Voting pemberian nama dilakukan di akun Facebook Kebun Binatang Amiens di Zoo d’Amiens Métropole. Terdapat empat pilihan kombinasi nama, yaitu 1) Rimba dan Hutan 2) Rimba dan Toba 3) Lingga dan Hutan 4) Lingga dan Toba.
Cara memberikan suara sangat mudah yaitu dengan memberikan emoji pada postingan Facebook sesuai dengan pilihan kombinasi nama.
Namun pastikan telah memiliki akun Facebook terlebih dahulu untuk dapat memberikan emoji. Terhitung hingga Kamis (25/4/2024) terdapat 4.360 orang yang memberikan suara melalui emoji.
Voting yang dibuka sejak Senin (22/4/2026) akan ditutup pada Jumat (26 /4/ 2024) pukul 12.00 CEST (Central European Summer Time) atau pukul 17.00 WIB.
Kelahiran dua bayi harimau Sumatra di Prancis menjadi tanda akan kesuksesan pelestarian ex situ, yaitu upaya konservasi spesies di luar habitat aslinya seperti di kebun binatang.
Harimau Sumatra yang hanya hidup di Pulau Sumatra atau disebut endemik saat ini memiliki status critically endangered atau kritis menurut IUCN yang berarti hanya berada satu tingkat di atas kepunahan.
Dengan jumlah populasi yang kurang dari 600 ekor di alam liar menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ancaman terbesarnya terdapat pada alih fungsi habitat serta perburuan.
Meski kerap dibanggakan sebagai raja hutan dan dijadikan maskot sebuah instansi di Indonesia, keberadaan harimau di negeri ini hanya bergantung pada kelestarian harimau Sumatra setelah harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dan harimau Bali (Panthera tigris balica) dinyatakan punah dari muka bumi.***
Penulis: Fadillah Wiyoto
Editor: Nurul Huda