banner 728x250
Sosial  

Dua Bayi Tertukar di Bogor, 15 Perawat Diberhentikan

(Foto: Pinterest)
(Foto: Pinterest)
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com — Dua bayi laki-laki tertukar di salah satu rumah sakit di Bogor akibat kelalaian para perawat.

Dirangkum dari berbagai sumber, bayi yang tertukar itu adalah bayi dari pasangan suami istri Muhammad Tabrani (52) dan Siti Mauliah (37).

Siti Mauliah melahirkan bayi laki-laki secara caesar di Rumah Sakit Sentosa, Bogor, pada 18 Juli 2022. Pada hari kedua atau ketiga setelah melahirkan, ia merasa bahwa perawat membawa bayi yang berbeda.

Sebelumnya, bayi yang dilahirkan Siti Mauliah mengenakan baju kuning dan berambut tipis. Namun bayi yang dibawakan perawat waktu itu berbaju pink dan berambut tebal. Perawakannya juga berbeda dengan sang ayah, Muhammad Tabrani. Bayi itu juga tidak mau minum ASI.

Setelah ia membawa bayinya pulang, Siti baru sadar bahwa nama ibu yang tertera pada gelang bayi bukanlah namanya. Artinya, bayi yang ia bawa itu adalah bayi dari ibu lain.

Ia pun langsung ke rumah sakit untuk bertanya kepada perawat perihal gelang tersebut dan bayi yang dirawatnya. Namun para perawat malah membentaknya. Mereka berkata bahwa yang tertukar hanyalah gelang, bukan bayinya.

Siti Mauliah pun pasrah dan merawat bayi itu. Namun di sisi lain, ia mengupayakan banyak hal. Setelah mengumpulkan banyak informasi mengenai kelahiran bayi itu, Siti bertandang ke rumah nyonya B, wanita yang melahirkan anak laki-laki di waktu yang sama dengannya.

Siti meminta kerjasama nyonya B untuk tes DNA dan mengungkapkan kebenaran tentang bayi mereka. Namun sayangnya, nyonya B menolak. Ia memilih untuk tidak lagi mengurus apapun tentang kelahiran itu, termasuk tes DNA.

Akhirnya, Siti Mauliah melakukan tes DNA sendiri, yang ternyata hasilnya negatif. Anak yang selama ini sudah dia rawat sekian lamanya, ternyata bukan anak kandungnya sendiri.

Awalnya, Siti merasa tak percaya dan kaget. Namun ia juga langsung mengambil tindakan. Ia segera melaporkan kepada polisi terkait kasus bayi yang tertukar di rumah sakit tempatnya bersalin itu.

Laporan ini baru diketahui secara resmi oleh rumah sakit pada bulan Mei 2023. Mengetahui hal ini, pihak rumah sakit pun segera ikut memproses kasus ini bersama kepolisian.

Nyonya B awalnya bersedia untuk tes DNA, dengan syarat agar semua pasien yang melahirkan bersamanya juga ikut tes DNA.

Menanggapi syarat tersebut, pihak rumah sakit merasa keberatan, lantaran hanya ada dua bayi laki-laki yang lahir pada 18 Juli 2022. Sisanya adalah bayi perempuan. Maka sulit untuk melakukan tes DNA pada semua pasien di hari itu.

Akhirnya, nyonya B bersedia melakukan tes DNA. Tes DNA dilakukan pada Senin (21/8/2023) dan juga akan dikawal oleh Polres Bogor.

“Pihak kepolisian sedang melakukan klarifikasi terhadap pihak rumah sakit dan ibu B dengan mendatangi rumah sakit,” kata Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana, Senin (14/8/2023).

Hasil tes DNA baru bisa dilihat 3 hari kemudian. Setelah tes tersebut, keluarga dari Siti Mauliah atau nyonya B berharap bisa bersilaturahim dengan baik ke depannya.

Sementara itu, pihak rumah sakit juga mengambil tindakan. 15 perawat yang bertugas di hari itu pun dinonaktifkan sementara dan diberikan surat peringatan.

Penulis: Ainusshoffa Rahmatiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses