Indeks

DPD PSI Blora Selama Sembilan Tahun Menunggu Kantor Baru, Akhirnya Terwujud 

9 Tahun menunggu adanya kantor baru, kini penantian DPD PSI Blora membuahkan hasil. Foto: Dok. CR
9 Tahun menunggu adanya kantor baru, kini penantian DPD PSI Blora membuahkan hasil. Foto: Dok. CR

Jateng, Tuturpedia.com – Bertempat di wilayah kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora kota, Kabupaten Blora Jawa Tengah, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gelar acara tasyakuran peresmian kantor terbaru, Selasa (14/11/2023) malam.

Pantauan awak media di lokasi terlihat sejumlah anggota dan kader, serta simpatisan DPD PSI Blora antusias mengikuti acara tersebut, selain itu acara itu juga dihadiri oleh beberapa tokoh perwakilan masyarakat, serta warga lainnya.

Ketua DPD PSI Blora, Jawa Tengah, Haisy Fermita Budiasih, di hadapan awak media menyampaikan sangat bersyukur dengan adanya kantor tersebut.

Bagaimana tidak? Pasalnya, selama sembilan tahun DPD PSI Blora, Partai yang saat ini dinakhodai oleh Bro Kaesang belum memiliki kantor di kota ini.

Peresmian kantor baru DPD PSI Blora. Foto: Dok. CR

“Iya acara tasyakuran, dan doa bersama peresmian kantor DPD PSI Blora. Selama sembilan tahun kita menunggu, akhirnya terwujud. Dan, dengan adanya kantor baru ini untuk mewadahi anak-anak Blora, para anggota PSI simpatisan, para kader. Jadi bisa berkumpul-kumpul, bersama, jadi wadah tempat untuk sharing, tempat untuk bertukar pikiran dan lain sebagainya,” ucapnya.

Lebih lanjut, ketika disinggung oleh awak media terkait lokasi aktivitas kepartaian selama sembilan tahun ini, pihaknya pun buka suara.

“Iya, di sini, cuman belum saya resmikan. Kalau ini kan walaupun masih sederhana nanti ke depannya kita akan benahi, dan renovasi lebih bagus lagi,” ungkapnya.

Terlepas dari itu, ketika disinggung kembali oleh awak media ini terkait dengan sosok Bro Kaesang sebagai Ketum baru di Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dia pun beberkan beberapa fakta.

“Hal yang menarik beda dari yang lain, mungkin Ketum kita saat ini Bro Kaesang itu lebih memilih, suasana baru bagi anak muda itu lebih bersemangat, yang tadinya anak muda itu pada takut untuk berpolitik, yang semuanya itu anti politik, sekarang kita upayakan dengan adanya Bro Kaesang itu anak muda lebih melek politik lagi. Jadi, jangan takut untuk berpolitik,” terangnya.

Kemudian, terkait pembawaan Kaesang yang kadang membawa boneka kecil dan memakai kaos saat kunjungan dan terkesan tidak formal, turut ditanggapi oleh Haisy Fermita Budiasih.

“Itu anak muda banget. anak muda itu nggak kaku-kaku. Jadi, kita pun memang pengen mensosialisasikan bahwa politik itu jangan kaku-kaku. Makanya bro Ketum itu sering bilang politiklah dengan riang gembira santun dan santuy. Itu memang kita mau upayakan bahwa anak-anak muda dan berjiwa muda. kami tidak menggarisbawahi hanya untuk anak muda tidak, siapapun yang berjiwa muda kita terbuka,” jelasnya.

Tak hanya itu, ketika disinggung oleh awak media terkait, jika nantinya lolos ke Senayan, apa yang mau diperjuangkan? Dirinya pun angkat bicara kembali.

“Banyak hal, terutama pengesahan RUU perampasan aset, terus BPJS gratis untuk kesehatan masyarakat itu kan perlu, terus pengawasan lebih lagi terkait BPJS itu kan yang awalnya kan banyak keluhan, kita bayarnya saja fasilitasnya atau apanya secara mereka mendapatkan pelayanan itu kan minim dan kurang. Nah itu yang akan kita terus benahi, adanya nanti pengawasan lebih lanjut terkait hal-hal tersebut supaya memaksimalkan kinerja para pihak fasilitas kesehatan masyarakat,” beber Haisy, sapaan akrab ketua DPD PSI Blora.

Terakhir, ketika disinggung terkait dengan saat ini masih belum ada dari PSI yang mewakili rakyat di DPRD Blora serta perlukah pemasangan baliho, Haisy kembali menjelaskan.

“Iya kita makanya harus gotong royong, untuk elektabilitas PSI kan saat ini Alhamdulillah terus naik, makanya saya minta semuanya yang benar-benar mendukung PSI untuk ikut serta memenangkan, supaya nanti visi dan misi kita bisa tercapai,” jelasnya.

“Kemudian terkait baliho itu sebenarnya sih, perlu nggak perlu. Kalau untuk orang asli Blora mungkin sudah banyak yang mengenal, tapi kan untuk di dunia politik, anak-anak muda itu kan mungkin belum terlalu di kenal oleh masyarakat untuk terjun dunia politik, untuk melihat keseriusannya. jadi mungkin saya bilang perlu, tapi untuk sementara waktu,” pungkasnya.***

Penulis: CR

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version