Blora, Tuturpedia.com – Ribuan ekor tikus dilaporkan tengah melancarkan serangan masif terhadap lahan pertanian di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dengan fokus utama di Kecamatan Kedungtuban.
Serangan hama yang terjadi saat tanaman memasuki fase berbuah ini dikhawatirkan akan memusnahkan hasil panen petani, khususnya tanaman jagung.
Sanon, seorang petani dari Kelurahan Randublatung, mengungkapkan keputusasaannya. Dan, mengaku lahan jagungnya seluas hampir satu hektare yang baru berusia sekitar 1,5 bulan kini rusak parah akibat gigitan hama pengerat.
“Kami sudah berupaya mengendalikan, tapi kalau tidak ada bantuan dari dinas, bisa dipastikan petani gagal panen,” ujar Sanon, seperti pada Senin (29/09/2025).
Pihaknya, berharap petugas lapangan dan dinas terkait bisa lebih aktif turun langsung ke desa-desa untuk memberikan bantuan dan pendampingan.
“Semoga segera ditangani agar kami bisa tetap panen dan memperoleh hasil dari jerih payah kami,” harapnya.
Dinas Pertanian Akui Kesulitan Kendalikan Populasi Tikus
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan, Rosalia Diah Erawati, mengakui bahwa hama tikus sudah lama menjadi momok yang sulit diatasi oleh petani Blora.
Menurut Erawati, pengendalian menjadi sulit dilakukan karena penanggulangan hama belum bisa dilakukan secara serentak. Sert, menyoroti cepatnya pertumbuhan populasi tikus.
“Tikus memang menjadi PR yang hingga kini sulit dibasmi. Populasi mereka cepat sekali berkembang, sehingga penyebarannya juga sangat cepat,” bebernya.
Dirinya, juga menegaskan bahwa Kecamatan Kedungtuban dan wilayah sekitarnya saat ini menjadi pusat utama penyebaran hama tikus.
DP4 Siapkan Bantuan, Minta Petani Aktif Melapor
Untuk mengatasi krisis ini, DP4 meminta agar petani yang lahannya terserang hama segera melaporkan ke petugas lapangan (PPL) setempat. Laporan ini penting agar bisa diteruskan ke dinas untuk penanganan lebih lanjut dan survei lokasi.
“Silakan petani lapor ke PPL nanti bisa diteruskan ke dinas untuk dilakukan survei dan penanganan. Kami bisa memberikan bantuan berupa pestisida maupun sarang burung hantu,” pungkasnya.
Penulis: Lilik Yuliantoro || Editor: Permadani T.
