Jakarta, Tuturpedia.com — Presiden Prabowo Subianto menunjuk dan melantik 10 tokoh nasional sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Langkah ini mendapat sorotan publik karena dinilai jadi momentum penting untuk mengakselerasi reformasi di tubuh Polri.
“Komisi ini kami bentuk agar percepatan reformasi Polri dapat dirumuskan dengan langkah-langkah strategis, modern, dan berintegritas,” kata Prabowo dalam pidato pelantikan.
Komisi tersebut dipimpin oleh mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie. Susunan anggota terdiri dari nama-nama yang tidak asing di dunia hukum dan kepolisian, mulai dari Mahfud MD, Yusril Ihza Mahendra, Otto Hasibuan, hingga tiga mantan Kapolri—Tito Karnavian, Idham Aziz, dan Badrodin Haiti.
Masyarakat memasang harapan besar pada komisi ini, mengingat sejumlah tantangan reformasi Polri selama ini dinilai belum tuntas — mulai dari transparansi penanganan kasus, profesionalisme aparat, hingga kedekatan terhadap masyarakat.
Dosen komunikasi publik Universitas Indonesia, Arvinda Putra, menilai pelantikan ini sebagai sinyal kuat. “Keterlibatan tokoh lintas latar belakang menunjukkan reformasi Polri digarap serius, bukan simbolis,” ujarnya.
Prabowo juga menegaskan bahwa Polri harus terus beradaptasi dengan tuntutan zaman. “Kita ingin Polri hadir sebagai lembaga penegak hukum yang humanis namun tegas, modern, dan bekerja untuk kepentingan rakyat,” ucapnya.
Komisi dijadwalkan segera memulai rapat kerja perdana untuk memetakan masalah dan menyusun rekomendasi jangka pendek serta jangka panjang bagi transformasi Polri.
