Blora, Tuturpediaa.com – Fenomena maraknya penggunaan hotel dan homestay di Jawa Tengah, sebagai lokasi praktik prostitusi online menuai keprihatinan serius dari kalangan pemuda. Salah satu tokoh muda yang vokal menyuarakan keresahannya adalah Doni yang mendesak Pemerintah Daerah dan aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas. Kami, (24/10/2025).
Menurut Doni, saat ini masyarakat dihadapkan pada ancaman degradasi moral yang serius akibat kemudahan akses transaksi seksual melalui aplikasi daring. Praktik terlarang ini, dan seolah-olah mendapat tempat aman di sejumlah fasilitas penginapan.
“Ini pukulan telak bagi kita semua. Hotel dan homestay seharusnya menjadi tempat istirahat yang nyaman dan aman bagi wisatawan atau pendatang, bukan malah dijadikan basecamp atau ‘sarana maksiat’ bagi prostitusi online,” ujar Doni dengan nada prihatin.
Lebih lanjut, pihaknya menuturkan bahwa perlunya pengawasan yang lebih ketat dari pihak pengelola penginapan, serta tindakan tegas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan kepolisian. Ia menduga lemahnya pengawasan dan sanksi membuat praktik ini semakin merajalela.
“Kami tahu, transaksi awalnya terjadi di dunia maya. Tapi eksekusinya di dunia nyata, di kamar-kamar yang mereka sewa. Pihak pengelola wajib selektif dan berani melapor jika ada aktivitas mencurigakan. Jangan hanya mengejar keuntungan tanpa peduli dampak sosialnya,” tegasnya.
Tokoh muda ini juga mendesak agar Pemkab Daerah segera mengevaluasi izin operasional bagi penginapan yang terbukti berulang kali memfasilitasi kegiatan prostitusi.
“Tidak butuh pendapatan dari sumber yang haram. Kami minta DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) juga ikut mendesak eksekutif untuk membuat regulasi pengawasan yang lebih kuat. Kita harus lindungi Blora dari ancaman moral ini, demi masa depan generasi muda,” pungkas Doni.
Dalam kesempatan tersebut, Doni juga menyampaikan pesan penting yang ditujukan kepada dua pihak utama:
1. Untuk Pemilik Hotel dan Homestay: “Jadilah pengusaha yang berintegritas. Jangan hanya kejar keuntungan sesaat dengan menutup mata terhadap kegiatan asusila di properti Anda. Kontrol ketat tamu Anda, dan jika ada indikasi yang mencurigakan, segera laporkan. Jaga nama baik kabupaten.
2. Untuk Generasi Muda : “Kepada teman-teman pemuda dan pemudi, mari kita jaga moral dan masa depan kita. Jauhi praktik prostitusi online, baik sebagai pelaku maupun pengguna. Fokus pada pendidikan, skill, dan karya positif. Kita butuh energi positif, bukan perilaku yang merusak!”
Doni berharap, Pemerintah Kabupaten melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan kepolisian segera mengintensifkan razia dan pengawasan rutin, khususnya di titik-titik penginapan yang dicurigai.
“Jangan hanya menunggu viral atau laporan. Tindakan pencegahan dan penindakan harus dilakukan secara proaktif dan berkelanjutan. Selamatkan kabupaten dari predikat kota maksiat,” pungkas Doni.
Komentar keras dari Doni ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terkait prostitusi online, menyusul beberapa kasus terkait tindak kriminal di hotel yang terungkap oleh aparat penegak hukum yang mana korbannya diduga merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang bertransaksi melalui aplikasi, dan dibunuh secara sadis oleh pelanggannya.
