Tuturpedia.com – Tuduhan bahwa Arsenal menggunakan “ilmu hitam” saat seri 2-2 melawan Manchester City hari Minggu (22/9/2024) kemarin hanya ditanggapi dengan enteng oleh pelatih Mikel Arteta.
Tentu saja, ilmu hitam yang dimaksud bukanlah ilmu sihir atau klenik, melainkan taktik defensif yang diterapkan Arsenal sepanjang babak kedua ketika mereka harus bermain dengan 10 pemain.
Sejumlah pemain City bahkan sudah menyuarakan rasa frustrasi mereka soal strategi parkir bus Arsenal malam itu, salah satunya Bernardo Silva.
Taktik Arsenal Jadi Keluhan Pemain City
Dalam wawancara pasca pertandingan, Silva bahkan sampai membandingkan perolehan gelar Arsenal dengan Liverpool, yang rutin jadi ancaman City dalam perebutan gelar juara dalam beberapa musim terakhir.
John Stones, yang menjadi penyelamat City lewat gol injury time-nya di babak kedua untuk memaksakan hasil imbang 2-2, juga berkomentar bahwa timnya sudah bisa menduga kalau anak buah Arteta akan fokus bertahan.
Ditambah lagi, angka di papan skor menunjukkan keunggulan 2-1 bagi Meriam London saat Leandro Trossard diusir keluar dari lapangan usai mengantongi kartu kuning kedua.
Arteta: No Comment
Ketika ditanyai perihal tanggapan soal tudingan praktik “ilmu hitam” tersebut, Arteta hanya berkata, “No comment.”
Arteta sendiri sebelumnya pernah menghabiskan sekitar 3,5 tahun sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City, sebelum menerima pinangan menjadi manajer Arsenal pada Desember 2019.
“Saya sudah pernah di sana (Man City) sebelumnya, saya di sana selama (kurang dari) empat tahun,” imbuhnya.
Kala diminta untuk menjelaskan lebih lanjut soal jawabannya itu, pria 42 tahun itu seolah melayangkan ancaman terselubung kepada mantan klub tempat dirinya pernah bekerja itu.
“Saya punya semua informasinya, jadi saya tahu. Percaya saja,” jawab Arteta singkat.
Faktanya, Arteta bukannya menutup telinga dari kritik soal permainan anak buahnya di Etihad akhir pekan kemarin. Ia justru seolah mengingatkan kalau timnya juga pernah takluk dari City dalam kondisi kalah jumlah pemain.
Kekalahan tersebut terjadi di awal musim 2021/22 saat Granit Xhaka diusir di babak pertama. Ujung-ujungnya, Gunners dibabat habis 5-0 sepanjang pertandingan. Jika tidak belajar dari kekalahan itu, Arteta bisa saja menilai dirinya keras kepala.
“Kami belajar dari masa lalu. Sayangnya, kami sudah berada di situasi yang sama beberapa kali. Kami ada di situasi yang sama dengan Granit (Xhaka) setelah 38 menit dan kami kalah 5-0. Kami sebaiknya belajar. Kalau tidak, (berarti) saya sangat keras kepala,” pungkasnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah