Tuturpedia.com – Sejak kedatangan Sir Jim Ratcliffe dan INEOS sebagai pemilik saham mayoritas yang bertanggung jawab atas operasional sepak bola Manchester United (MU), muncul tudingan bahwa mereka menomorduakan skuad wanita klub.
Tuduhan itu makin santer terdengar tatkala skuad wanita Manchester United dipindahkan dari bangunan latihan mereka yang berlokasi di Carrington agar dapat digunakan oleh tim pria.
Tak hanya itu saja, para suporter skuad wanita MU juga mengkritik Ratcliffe beserta para petinggi INEOS yang tidak menghadiri final FA Cup wanita. Padahal, mereka menang telak 4-0 atas Tottenham.
Menanggapi spekulasi tersebut, COO Collette Roche lantas buka suara di forum penggemar dan bersikeras bahwa tim wanita merupakan prioritas bagi para pemilik baru juga.
Berdasarkan keterangan yang ia berikan, rentetan prestasi yang ditorehkan skuad wanita Setan Merah di setiap level adalah bukti konkret yang perlu diyakini para penggemar.
“Kami telah mendengar kekhawatiran dan rasa frustrasi yang telah ditunjukkan beberapa penggemar. Namun jangan abaikan progres yang dibuat hanya dalam enam tahun sejak tim dibentuk ulang,” ujar Roche mewanti-wanti, dilansir Tuturpedia dari ESPN pada Kamis (25/7/2024).
“Kami telah menetapkan diri kami sebagai tim unggulan WSL dan menjuarai trofi besar pertama kami di Wembley pada bulai Mei dalam final FA Cup kedua secara beruntun. Tim U-21 dan U-16 akademi wanita juga menjuarai trofi musim lalu, menunjukkan fokus kuat yang kami taruh dalam pengembangan pemain muda,” imbuhnya.
Lebih lanjut lagi, ia juga mengecam pemberitaan yang menurutnya jauh dari kenyataan.
“Kami sepenuhnya berkomitmen membangun posisi kuat dalam pertandingan wanita untuk jangka panjang,” tegasnya.
Hanya saja, Roche tidak memberikan jawaban secara spesifik atas kritik suporter yang menyebut para petinggi INEOS jarang menonton langsung pertandingan tim wanita.
Menurut penggemar, petinggi INEOS baru menghadiri pertandingan skuad wanita setelah menonton beberapa pertandingan tim pria, yang menunjukkan ketimpangan frekuensi kehadiran mereka dalam pertandingan.
Kritikan lain juga menyebut soal tidak adanya penyebutan tim junior wanita di aplikasi maupun situs resmi klub dan tidak ada pemandu bakat yang memang khusus direkrut untuk tim wanita.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.