banner 728x250
News  

Ditinggalkan Nakhoda Kapal, 147 Pengungsi Rohingya Terdampar di Deli Serdang

147 pengungsi Rohingya terdampar di Deli Serdang. Foto: Pexels.com/ Ahmed akacha
147 pengungsi Rohingya terdampar di Deli Serdang. Foto: Pexels.com/ Ahmed akacha
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – 147 pengungsi Rohingya diketahui terdampai di Deli Serdang usai ditinggalkan sang nakhoda kapal. 

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Selasa (02/01/2024), AKBP Janton Silaban selaku Kepala Polres Pelabuhan Belawan membenarkan bahwa sebanyak 147 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang pada Minggu (31/12/2023) lalu sekitar pukul 06.30 WIB. 

AKBP Janton menjelaskan,147 pengungsi Rohingya tersebut terdiri dari 53 laki-laki, 39 perempuan, 25 anak laki-laki dan 30 anak perempuan. 

Kronologi kejadian terdamparnya pengungsi Rohingya bermula ketika tiga unit kapal berangkat dari Aceh, tetapi salah satu kapal pembawa pengungsi tersebut mengalami kebocoran. 

“Pada Minggu, 31 Desember 2023 sekira pukul 06.30 WIB kapal yang mengalami kebocoran tersebut bersandar ke pulau di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli,” kata Janton.

Kapolres Pelabuhan Belawan mengatakan jika nakhoda kapal yang membawa imigran Rohingya melarikan diri sebelum kapal mendarat. Kemudian nakhoda tersebut mengikuti dua kapal lainnya. 

Adapun pihak kepolisian kemudian langsung melakukan koordinasi dengan Pemerintah Deli Serdang dan juga UNHCR. 

“Langkah kepolisian yang telah dilakukan di antaranya memasang police line di lokasi, koordinasi dengan Pemerintah Deli Serdang, koordinasi dengan imigrasi, UNHCR dan lainnya,” ujar Janton.

Saat ini para imigran tersebut masih berada di pulau di Desa Karang Gading, tak lupa para aparat keamanan dan penduduk setempat menjaga ketat para pengungsi Rohingya. 

Sementara itu diketahui jika akses menuju pulau tempat terdamparnya pengungsi Rohingya masih sulit diakses karena hanya dapat melalui jalur laut dan tak terdapat sinyal di sana. 

Usai dilakukan penelusuran, Janton mengatakan jika para imigran Rohingya berasal dari kamp pengungsian di Bangladesh. Mereka bahkan sudah berlayar selama 22 hari. 

Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan logistik makanan pada kapal pembawa pengungsi Rohingya. Diduga logistik makanan tersebut dikirim melalui perairan di Indonesia. 

“Kemudian hal yang menonjol lainnya (ditemukan) kartu UNHCR. (Tetapi) ini identitasnya, tanggal lahirnya sama (dengan semua pengungsi),” ujar Hasan.

Jika sebelumnya, pengungsi Rohingya ditolak oleh masyarakat Aceh, maka menurut Janton kali ini kedatangan para pengungsi tersebut menggunakan pola baru karena mereka mulai memasuki wilayah pantai timur, Sumatera Utara.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses