Tuturpedia.com – Keputusan menarik keluar Bukayo Saka empat menit sebelum laga panas Tottenham vs Arsenal berakhir dijelaskan oleh pelatih Mikel Arteta karena sang pemain tak sanggup menyelesaikan pertandingan.
Dalam derby London Utara yang berlangsung Minggu (15/9/2024) kemarin, Arteta menarik Saka dan menggantinya dengan Ethan Nwaneri setelah Gabriel Magalhaes memecah kebuntuan yang membawa kemenangan 1-0 bagi Arsenal.
Saat ditemui usai pertandingan, Arteta secara lugas menjawab bahwa ia tidak tahu soal kondisi terakhir Saka saat winger Inggris itu keluar dari lapangan.
“Saya tidak tahu. Saya membuat dua perubahan untuk pemain depan dan tiba-tiba dia (Saka) terjatuh. Saya melihat bangku cadangan dan opsi-opsi yang kami punya dan kami harus beradaptasi. Saya tak tahu apa tepatnya, namun dia tidak bisa lanjut (bertanding),” jelas pelatih 42 tahun itu.
Pekan Berat buat Arsenal
Momen ketika pemain sayap 23 tahun itu ditarik keluar sesaat sebelum pertandingan berakhir tak pelak memicu tanda tanya soal kondisinya.
Pasalnya, Meriam London akan melakoni pekan yang berat karena melawat ke markas Atalanta untuk memulai perjalanan mereka di Liga Champions pertengahan pekan ini.
Setelah itu, masih ada bentrok kontra Manchester City yang juga menanti di depan mata pada akhir pekan nanti.
Padahal, daftar cedera Arsenal saat ini juga sudah mengkhawatirkan tanpa harus ditambahi dengan nama Bukayo Saka.
Momok Cedera Membayang
Setidaknya, ada enam pemain senior Gunner yang tengah absen karena cedera, termasuk sang kapten, Martin Odegaard, yang mengalami masalah pada engkel kala bermain membela timnas Norwegia.
Selain itu, dua rekrutan teranyar Arsenal juga sama-sama tengah didera cedera: Mikel Merino dan Ricardo Calafiori.
Alasan itu pula yang membuat Nwaneri jadi pilihan untuk menggantikan Saka. Soalnya, ada lima pemain remaja Arsenal di bangku cadangan pada bentrok kontra Tottenham kemarin dan Nwaneri adalah salah satunya.
Meski demikian, Arteta puas dengan kemenangan yang dipetik anak buahnya dengan susah payah namun menegangkan kemarin.
“Kami punya pemain yang keras dan punya kulit tebal. Mereka cinta permainannya dan kami cinta kemenangan. Untuk mencintai permainan dan menang, Anda harus melakukan hal-hal yang orang bilang susah. Menikmati hal-hal susah itu merupakan pujian besar bagi tim ini sekarang. Ketika Anda mampu melakukannya, biasanya Anda mendapatkan hadiah yang bagus,” pungkasnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah















