banner 728x250

Diserbu Pendukung Palestina, Rusia Tutup Bandara Dagestan

Rusia tutup Bandara Dagestan untuk sementara setelah serbuan massa pendukung Palestina datang | Foto: Tangkapan Layar akun X @mynewshub
Rusia tutup Bandara Dagestan untuk sementara setelah serbuan massa pendukung Palestina datang | Foto: Tangkapan Layar akun X @mynewshub
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Massa pendukung Palestina beramai-ramai menyerbu Bandara Makhachkala di Dagestan, Rusia saat maskapai penerbangan Israel tiba pada Minggu (29/10/2023).

Dilansir Tuturpedia.com dari Reuters (30/10/2023), para pengunjuk rasa itu sebagian besar adalah pria muda, mereka berlari dan mengibarkan bendera Palestina di bandara pada malam hari sambil meneriakkan “Allahu Akbar” yang artinya Tuhan Maha Besar.

Akibat hal itu, bandara di Dagestan ditutup oleh Rusia untuk penerbangan sampai situasi dipastikan aman.

Kementerian Dalam Negeri setempat menyatakan bahwa identitas dari 150 pengunjung rasa telah berhasil diidentifikasi.

Pihak berwenang pun terus berusaha untuk melacak semua orang yang terlibat.

“Saat ini, bandara sepenuhnya berada di bawah kendali lembaga penegak hukum,” ujar Kementerian, dikutip Tuturpedia.com dari Reuters.

Selain itu, Polisi Rusia juga telah menangkap 60 orang pengunjuk rasa anti-Israel yang menyerbu bandara, yang mayoritas penduduknya adalah muslim.

Atas kejadian itu, terdapat 20 orang luka-luka di bandara, sedangkan para penumpang di pesawat selamat.

Pemerintah Rusia menyampaikan, mereka memperkuat keamanan di seluruh Republik Dagestan, yang memiliki sekitar 3 juta penduduk.

Presiden Dagestan, Sergey Melikov menuturkan insiden tersebut termasuk pelanggaran hukum, meski warga Dagestan berupaya untuk empati terhadap penderitaan para korban di Palestina.

“Tidak ada keberanian untuk menunggu sebagai gerombolan orang-orang tak bersenjata yang tidak melakukan apa pun yang dilarang,” kata Sergey Melikov.

Sementara itu, Israel meminta pihak berwenang di Rusia agar melindungi warga negaranya dan Yahudi yang berada di yurisdiksi Rusia.

Sebelumnya, beberapa terakhir ini sebuah pusat Yahudi yang tengah dibangun di Kota Nalchik, Rusia telah dibakar.

Dikutip Tuturpedia.com dari ABC News, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa duta besar Israel untuk Rusia bekerja sama dengan Rusia demi menjaga keamanan warganya.

Di sisi lain, pemerintah regional Dagestan menenangkan sekaligus mengingatkan warganya untuk tidak ikut serta dalam aksi protes ini.

“Kami mengimbau warga Republik ini untuk menyikapi situasi dunia saat ini dengan penuh pengertian. Otoritas federal dan organisasi internasional melakukan segala upaya untuk mewujudkan gencatan senjata terhadap warga sipil Gaza, kami mengimbau warga Republik untuk tidak menyerah pada provokasi kelompok-kelompok yang merusak dan tidak menciptakan kepanikan di masyarakat,” tulis pemerintah Dagestan.***

Penulis: Annisaa Rahmah

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses