Jateng, Tuturpedia.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menekankan pentingnya kepedulian dan perawatan terhadap sekolah yang telah diperbaiki atau dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Sunaryo, melalui Sekretaris Disdik Kabupaten Blora, Nuril Huda, saat ditemui oleh awak media Tuturpedia.com di ruang lobi kantornya Jalan Ahmad Yani, pada Senin (14/10/2024) pagi.
Nuril sapaan akrab Sekretaris Disdik Kabupaten Blora ini pun menyampaikan bahwa investasi besar yang telah digelontorkan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur sekolah harus dijaga agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang
“Sekolah yang sudah diperbaiki atau dibangun dengan dana DAK dan DAU harus menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga seluruh warga sekolah, termasuk siswa, guru, dan orang tua, harus ikut berperan aktif dalam merawatnya,” ucapnya.
Pihaknya menuturkan bahwa kepedulian dan perawatan ini tidak hanya sebatas menjaga kebersihan dan kerapian, tetapi juga mencakup pemeliharaan dan perbaikan rutin. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan bahwa fasilitas sekolah tetap berfungsi dengan baik.
“Semisal contoh jika ada genteng pecah atau meluncur turun, segeralah dibenarin, jangan dibiarkan berlarut-larut yang akhirnya bisa merembet ke mana-mana, mengakibatkan kerusakan pada usuk kayu. Usuk kayu jadi lapuk dan akhirnya bisa kena plafon, plafonnya akhirnya jebol. Ini hal kecilnya,” ungkapnya.
Disdik Kabupaten Blora Sebut Cara Jaga Kebersihan Sekolah
Dirinya juga mengingatkan kembali bahwa sekolah yang terawat dengan baik akan memberikan suasana belajar yang nyaman dan kondusif bagi siswa. Selain itu, perawatan yang rutin juga dapat memperpanjang usia bangunan dan meminimalisasi biaya perbaikan di masa depan.
“Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan membuang sampah pada tempatnya, membersihkan kelas dan halaman sekolah secara rutin, serta menanam tanaman hijau untuk memperindah lingkungan,” terangnya.
“Melakukan perawatan rutin terhadap fasilitas sekolah. Perawatan ini meliputi pengecekan dan perbaikan terhadap kerusakan kecil pada bangunan, meja kursi, peralatan belajar, dan lain sebagainya. Meningkatkan kesadaran siswa dan guru tentang pentingnya merawat sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan edukasi, sosialisasi, dan kampanye,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa merawat sekolah bukan hanya tentang menjaga kebersihan dan keindahan, tetapi juga tentang menanamkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan belajar.
“Pada intinya merawat sekolah bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk penghargaan atas investasi yang telah diberikan. Dan dengan merawat sekolah, menunjukkan rasa memiliki dan kepedulian terhadap pendidikan di Kabupaten Blora,” bebernya.
“Contoh lagi, kalau ada rumput yang merambat ke dinding ya mohon kepeduliannya, agar segera dilakukan tindakan pembersihan. Hal ini dilakukan agar tidak berlarut-larut yang menjadikan tembok rapuh dan jebol,” jelasnya.
Maka dari itu, dirinya pun kembali mengajak kepada seluruh kepala sekolah agar lebih peduli terhadap perawatan sekolah. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan bersih-bersih seminggu sekali.
“Merawat tidak harus kadang-kadang kan dan alasan klasiknya, biasanya tak ada biaya. Kemudian katakanlah punya sumber daya, semua guru-guru, anak-anak dikerahkan untuk peduli lingkungan. semisal Jumat bersih dan lain sebagainya. Saya yakin kalau dilakukan secara rutinitas, pasti bisa dan itu memang kembali ke pimpinan sekolahnya,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah