Tuturpedia.com – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi, kali ini merambah perusahaan Discord yang akan melakukan pemotongan sebanyak 17% dari total karyawan, diperkirakan sekitar 170 orang.
Kabar ini resmi dikonfirmasi oleh seorang juru bicara perusahaan pada Kamis (11/1/2024).
Discord, yang dikenal sebagai penyedia layanan pesan populer di kalangan para gamer (pemain permainan), menjadi korban terbaru dalam gelombang PHK yang melanda industri ini.
Menurut data PitchBook pada Agustus 2023, Discord memiliki 870 karyawan.
PHK kali ini tidaklah yang pertama, mengingat pada Agustus tahun lalu, sebanyak 40 karyawan juga harus menghadapi pemutusan hubungan kerja.
Alasan CEO Discord PHK Karyawan
CEO Discord, Jason Citron, dalam memo internalnya menjelaskan bahwa keputusan sulit ini diambil untuk meningkatkan efisiensi perusahaan setelah merekrut karyawan dalam jumlah yang berlebihan pada tahun 2020.
“Hari ini kami membuat keputusan yang sulit untuk mengurangi ukuran pekerja Discord sebesar 17%,” tutur CEO Jason Citron.
“Ini artinya kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada 170 dari rekan kerja yang bertalenta. Ini adalah pilihan yang tidak dapat kami ambil dengan mudah, namun ini adalah pilihan yang kami yakini untuk membuat pengguna lebih baik, bisnis kita dan misi kita dalam jangka panjang,” tambahnya.
Memo tersebut juga mencerminkan pertumbuhan pesat Discord selama empat tahun terakhir, di mana jumlah karyawan meningkat hingga lima kali lipat.
Namun, Citron mengakui bahwa pertumbuhan yang cepat ini menyebabkan kurangnya efisiensi dalam operasional perusahaan.
Berbeda dengan platform web sosial lainnya seperti Meta dan Snap, Discord tidak mengandalkan iklan online.
Model bisnis Discord meminta pengguna untuk membayar biaya bulanan guna menikmati fitur tambahan, termasuk kemampuan streaming video berkualitas tinggi.
Pada Oktober 2023, perusahaan ini bahkan meluncurkan pasar online yang memungkinkan pengguna membeli avatar digital dan barang virtual lainnya untuk mempersonalisasi akun mereka.
Pemutusan hubungan kerja tersebut menjadi sorotan utama dalam industri teknologi, terutama karena Discord telah memasuki tahun 2024 dengan langkah-langkah restrukturisasi yang cukup mencolok.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Annisaa Rahmah