Tuturpedia.com – Direktur Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Craig Mokhiber Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, mengundurkan diri dari jabatannya.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Jumat (3/11/2023), pengunduran diri Direktur HAM PBB tersebut dilakukan sebagai bentuk protes lantaran PBB gagal dalam menghentikan aksi genosida Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
Craig Mokhiber juga telah mengajukan surat pengunduran diri pada 28 Oktober 2023 lalu.
Dia mengatakan sejumlah negara terlibat dalam serangan mengerikan tersebut di antaranya Amerika Serikat (AS), Inggris dan sebagian besar negara Eropa.
“Sekali lagi kita melihat genosida terjadi di depan mata kita dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya,” tulis Mokhiber dalam surat pengunduran dirinya kepada Komisaris Tinggi HAM PBB di Jenewa, Swiss, Volker Turk, Sabtu (28/10/2023).
Dalam suratnya tersebut, Craig Mokhiber menuliskan jika PBB telah gagal dalam mencegah tindakan genosida terhadap Tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Kurdistan Irak dan Rohingya di Myanmar.
“Komisaris Tinggi kami gagal lagi,” sambung Mokhiber. Tulisan tersebut merujuk pada kasus kemanusiaan di Gaza.
Menurutnya pembantaian yang saat ini tengah terjadi pada rakyat Palestina berakar pada ideologi pemukiman kolonial etno-nasionalis, di mana ini merupakan jenis nasionalisme yang mendefinisikan sebuah ‘bangsa’ berdasarkan pada etniknya.
Konflik yang saat ini terjadi antara Palestina dan Israel sendiri sepenuhnya didasari pada status warga Palestina yang sebagai orang Arab.
Hal ini merupakan kelanjutan dari penganiayaan serta pembersihan sistematis yang sudah berlangsung sejak lama kurang lebih selama beberapa dekade terakhir.
Direktur HAM PBB tersebut juga dengan tegas menggambarkan bahwa tindakan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza merupakan sebuah genosida.
“Tetapi pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini, yang berakar pada ideologi kolonial pemukim etno-nasionalis, tidak memberikan ruang untuk keraguan atau perdebatan,” bantah Mokhiber.
“Ini adalah kasus genosida yang ada dalam buku teks. Proyek kolonial pemukim Eropa, etno-nasionalis, di Palestina telah memasuki tahap akhir, menuju percepatan penghancuran sisa-sisa terakhir kehidupan penduduk asli Palestina di Palestina,” kata Mokhiber.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
