banner 728x250
Sports  

Diprotes Gegara Jadwal Pertandingan Super Padat, FIFA Buka Kesempatan untuk Diskusi

FIFA buka diskusi terkait padatnya jadwal pertandingan sepak bola. Foto: x.com/FabrizioRomano
FIFA buka diskusi terkait padatnya jadwal pertandingan sepak bola. Foto: x.com/FabrizioRomano
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Setelah tiga bulan FIFA terkesan ogah membuka telinga untuk mendengar keluhan soal jadwal pertandingan yang makin padat, akhirnya organisasi sepak bola dunia itu bersedia berdiskusi.

Sebelumnya, FIFPro dan World Leagues Association pernah melontarkan ancaman untuk menempuh jalur hukum apabila FIFA tidak segera bertindak pada bulan Mei lalu.

Menurut kedua organisasi tersebut, FIFA bersikap “abusif” lantaran terus menambahkan jumlah pertandingan dan kompetisi yang memaksa negara anggota mereka untuk mau tak mau patuh.

Perubahan sikap FIFA pun dibuktikan lewat surat yang ditunjukkan kepada Associated Press pada Kamis (1/8/2024) pekan lalu, yang ditujukan kepada FIFPro dan World Leagues Association.

“FIFA percaya bahwa ada cara yang lebih produktif bagi sepak bola ke depan dibandingkan ancaman aksi hukum,” tulis FIFA dalam pernyataan resmi mereka yang disampaikan kepada Associated Press dan dilansir Tuturpedia.com dari ESPN pada Senin (5/8/2024).

Pemicu Perubahan Jadwal Pertandingan

Jadwal pertandingan sepak bola yang makin padat dipicu oleh perubahan format kompetisi yang dibuat oleh FIFA dalam beberapa waktu terakhir ini.

Contohnya penambahan jumlah peserta Piala Dunia 2026 yang biasanya diikuti 32 negara menjadi 48 negara. Tak hanya itu, jumlah peserta Piala Dunia Antarklub juga berubah menjadi 32 klub mulai Juni 2025.

Yang paling dekat, UEFA turut mengubah kompetisi sepak bola antarklub level Eropa dengan menambah jumlah peserta.

Penambahan jumlah peserta juga berarti penambahan jadwal pertandingan yang jadi makin padat. Hanya saja protes yang dilayangkan FIFPro dan World Leagues Association hanya menarget FIFA, sehingga UEFA dikecualikan.

Pengaduan resmi tersebut dilayangkan ke Brussels, di mana kantor pusat Komisi Eropa berada. Komisi Eropa, yang beranggotakan 27 negara Uni Eropa, memiliki kewenangan campur tangan apabila terdapat dugaan pelanggaran hukum kompetisi.

Tak hanya itu, para anggota FIFPro di Inggris dan Prancis pun dilaporkan telah melayangkan gugatan ke FIFA di pengadilan Brussels dalam upaya mereka meneruskan kasus tersebut ke Mahkamah Eropa di Luksemburg.

Sebelumnya, Mahkamah Eropa berperan besar dalam kasus Super League yang diangkat oleh sejumlah klub bola ternama.***

Penulis: K Safira

Editor: Annisaa Rahmah