Tuturpedia.com – Beberapa waktu lalu, potongan video ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong menjadi viral di media sosial dan dianggap menyinggung umat muslim.
Dikutip Tuturpedia.com dari PMJMews pada Jumat (19/4/2024), menanggapi video tersebut, Polda Metro Jaya pun mulai mengusut laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong terkait video khotbahnya itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan jika saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus Pendeta Gilbert.
Salah satu langkah yang saat ini tengah dilakukan ialah dengan memeriksa saksi-saksi
“Untuk masalah laporan (Pendeta Gilbert) kami terima kemarin di SPKT. Saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi untuk dilakukan pendalaman,” tutur Wira Satya Triputra.
Lebih lanjut, Wira menjelaskan jika polisi hingga saat ini belum memeriksa Pendeta Gilbert Lumoindong terkait laporan tersebut.
“Untuk terlapor belum (diperiksa). Untuk sementara kami harus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” sambungnya.
Selain itu, Wira juga menyebutkan nama pelapor dalam kasus ini, yakni atas nama Farhat Abbas.
Pengacara kondang tersebut diketahui melaporkan Pendeta Gilbert ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 April 2024.
“Pelapornya atas nama Farhat Abbas,” ujar Wira.
Sebelumnya, Pendeta Gilbert diketahui juga telah berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) guna melakukan tabayun dan meminta maaf terkait video khotbahnya yang dianggap menyinggung umat muslim.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerukunan Umat Beragama, Buya Yusnar Yusuf pun mengajak umat Islam untuk bisa memaafkan Pendeta Gilbert.
Buya Yusnar juga menyebut bahwa dalam pertemuan dengan Pimpinan MUI, Pendeta Gilbert berjanji tidak akan lagi membanding-bandingkan ibadah yang dilakukan umat Islam dengan umat yang lainnya dalam melakukan khotbah.
Oleh karena itu, Buya Yusnar menekankan supaya umat Islam bisa memaafkan kesalahan dari Pendeta Gilbert. Terlebih lagi, saling memaafkan juga merupakan bagian dari seruan agama.
“Kepada semua umat Islam untuk marilah memaafkannya karena itu seruan agama. Kita berikan maaf kepada (Pendeta Gilbert) sebaik-baiknya. Ia berjanji tidak akan membanding-bandingkan ibadah yang dilakukan umat Islam dengan umat yang lain,” ucap Buya Yusnar.***
Penulis: Sri Sulistiyani.
Editor: Annisaa Rahmah.