Tuturpedia.com – Empat gol yang disarangkan Erling Haaland saat Man City melumat Wolves 5-1 di Etihad seolah jadi jawaban sang striker atas kritik yang dilontarkan Roy Keane.
Beberapa waktu yang lalu, Keane yang notabene legenda Manchester United mengomentari Haaland yang tampil seperti pemain League Two, alias liga terbawah di Inggris.
Kritik tersebut Keane lontarkan menyusul penampilan melempem Haaland bulan Maret kemarin ketika Man City harus puas dengan hasil imbang lawan Arsenal.
“Dalam hal di depan gawang, dia (Haaland) yang terbaik di dunia. Namun permainannya secara umum sangat buruk,” ujar Keane, dilansir Tuturpedia.com dari The Standard.
“Dia nyaris seperti pemain League Two, begitu yang saya lihat,” imbuhnya, sembari menambahkan bahwa striker Norwegia itu harus terus berkembang dalam tahun-tahun ke depan.
Usai kemenangan City atas Wolves pada Sabtu (4/5), Haaland langsung balas melemparkan respons tajam saat ditemui oleh reporter.
“Saya tidak terlalu peduli dengan orang itu, jadi tak masalah,” ujar pemain berusia 23 tahun itu ketika ditanyai soal komentar Roy Keane mengenai dirinya.
Saat menjamu Wolves, Haaland sudah mencatatkan hat-trick sepanjang babak pertama, dan dua dari tiga gol tersebut ia buat dari titik putih.
Gol keempatnya tercipta di babak kedua, sebelum akhirnya ia ditarik keluar oleh Pep Guardiola pada menit ke-82.
Julian Alvarez, yang masuk menggantikan Haaland, kemudian semakin memperlebar keunggulan City di menit ke-85.
Ketika Guardiola memutuskan untuk menarik sang striker, ia tertangkap kamera menunjukkan dan melampiaskan kemarahan kepada sang pelatih.
Hanya saja, Guardiola mengklarifikasi bahwa kemarahan Haaland pada momen itu terkait dengan ofisial pertandingan dan bukan karena ia tidak berkesempatan untuk menambah pundi-pundi golnya.
Laga akhir pekan kemarin merupakan kali pertama Haaland kembali ke starting lineup City usai menderita cedera otot yang memaksanya absen melawan Brighton.
Saat bertandang ke markas Nottingham Forest pekan sebelumnya, ia masuk sebagai pemain cadangan.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda