Tuturpedia.com – Pipik Dian Irawati atau yang akrab disebut Umi Pipik mengaku mendapat banyak hujatan setelah unggahannya terkait pemilu menjadi viral.
Pada unggahan di Instagram Stories akun @_ummi_pipik_, Umi Pipik sempat menyindir kecurangan dalam pemilu.
“Kalaupun ada kecurangan dan ketidakjujuran dan kalaupun PBW sudah di-setting untuk menang, saya pribadi tetap bangga dengan pilihan saya,” tulisnya.
Setelah mendapat banyak hujatan terkait unggahannya, Umi Pipik pun memberikan klarifikasi dan menjelaskan maksud unggahannya.
“KALAUPUN ada kecurangan, KALAUPUN di-setting…Jadi kalimat KALAUPUN itu tidak bisa diartikan dalam kalimat tuduhan,” jelas Umi Pipik, Minggu (18/2/2024).
Ia pun menjelaskan alasannya mengunggah hal tersebut dikarenakan teringat kembali akan kekecewaannya pada pemilu yang lalu.
“Kenapa saya sampai menulis story tersebut? Karena saya kembali teringat pemilu yang lalu dengan segala kecurangannya yang saat itu saya memilih paslon yang sekarang mencalonkan lagi, bahkan tiap malam dulu saya sering ke rumah beliau, benar-benar membela memilih, karena saya melihat pribadi beliau,” ujar Umi Pipik.
“Benar-benar pemilu saat itu membuat sedih luka kecewa, (tapi) hasilnya saat itu bukankah ada kecurangan, suara PBW yang banyak sekali semua rakyat memilih beliau dan beliau kalah dan sampai sekarang kasus banyak nyawa yang hilang pun tidak terselesaikan. Salah satu jemaah pengajian saya yang anaknya meninggal saat ada insiden penembakan ketika pemilu sebelumnya masih sedih sampai sekarang,” sambungnya.
Umi Pipik pun mengaku bahwa unggahannya tersebut dianggap warganet sebagai sikap tak berempati pada para petugas KPPS yang telah bekerja keras dan berdedikasi untuk kelancaran pemilu, termasuk menjaga agar tidak terjadi kecurangan dalam proses pemilu.
Namun ibu dari Abidzar Al Ghifari tersebut kembali membantah tudingan tersebut.
“Kata siapa saya gak peduli dengan perasaan penjaga TPS yang pulang malam menghitung suara? Jelas saya peduli makanya saya tulis dengan kalimat KALAUPUN.. Jika ada kecurangan mau siapapun paslonnya mau paslon 7, paslon 8, paslon 9 yang menang, tetap pemilu yang lalu tidak boleh terjadi lagi!!” serunya.
Bahkan Umi Pipik memberi bentuk bukti kepeduliannya terhadap para petugas KPPS dengan mengirimkan sejumlah makanan.
“Dan saya sangat peduli dengan para petugas TPS. Bahkan ketika saya umrah saya suruh orang saya untuk kirim makanan ke TPS dekat wilayah saya. Karena saya ingat saudara saya pernah jadi korban penjaga TPS yang sakit dalam pemilu yang lalu dan menghitung suara pulang pagi bahkan kadang kelaparan dan saat itu saya pilih (PBW) yang saya yakin saat itu akan menang karena suara rakyat terbanyak!” ungkapnya.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Annisaa Rahmah