Banjarnegara, tuturpedia.com – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Pelajar NU dan Administrasi Terpadu (Sipadu). Kegiatan yang dipadukan dengan penguatan Tim Penggerak Komisariat ini dilaksanakan secara estafet di sepuluh titik, dengan Kabupaten Banjarnegara sebagai lokasi penutup rangkaian tersebut.
Langkah strategis ini diambil sebagai upaya pemetaan potensi pelajar NU guna memastikan program kerja organisasi berjalan secara akurat. Ketua PW IPNU Jawa Tengah, Irfan Hamid, memberikan pengarahan langsung dalam acara yang digelar di Gor Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Banjarnegara pada Selasa (23/12/2025).
“Kita telah melaksanakan bimtek Sipadu sekaligus penguatan tim penggerak komisariat di 10 lokasi dan Banjarnegara menjadi lokasi terakhir Turba. Silakan Sipadu difungsikan sebagai alat pemetaan pelajar NU dalam mendukung program yang berbasis data dan riset,” tutur Irfan Hamid.
Irfan menekankan pentingnya organisasi untuk terus bertransformasi dan berinovasi agar tetap sinkron dengan dinamika dunia pelajar modern. Meski demikian, ia mengingatkan agar kemajuan teknologi tetap berpijak pada nilai-nilai dasar organisasi.
“Apapun yang kita lakukan harus selalu relevan dengan kondisi dan kebutuhan pelajar, tapi tidak meninggalkan nilai-nilai Aswaja. Ke depan, IPNU dan IPPNU perlu melaksanakan program dengan berbasis riset dan data melalui Sipadu,” ujar Irfan.
Ia juga menjamin keamanan data dalam sistem Sipadu karena infrastrukturnya dikelola langsung melalui server Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah.
“Pemanfaatan Sipadu membantu organisasi bekerja lebih terarah dan adaptif, data yang tersaji juga bisa menjadi acuan yang strategis. Sistem itu memakai server PWNU sehingga kerahasiaan dan perlindungan data bisa dijamin,” ucap Irfan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PW IPPNU Jawa Tengah, Dwi Sangita, memaparkan data mengenai sebaran sekolah Ma’arif NU yang mencapai 1.743 institusi di Jawa Tengah. Namun, saat ini baru 203 sekolah yang telah membentuk komisariat. Sangita berharap Sipadu dapat merapikan sistem kaderisasi agar lebih berkelanjutan.
“Sekolah di bawah naungan Ma’arif NU sebanyak 1.743 dengan 203 diantaranya sudah membentuk komisariat yang bisa membentuk kader militan, berdaya, dan juga berkelanjutan. Semoga melalui turba ini kaderisasi IPNU IPPNU bisa tertib administrasi dan kuat secara sistem,” harap Sangita.
Bagi IPPNU, penguatan di level komisariat sekolah maupun pesantren adalah mandat mutlak dari hasil Kongres 2022. Hal ini bertujuan agar pembinaan pelajar NU memiliki basis yang kuat dan terorganisir dengan baik.
“Hasil Kongres 2022, penguatan komisariat itu mandat penting organisasi karena merupakan basis strategis pembinaan kader pelajar NU,” pungkasnya.















