BLORA, Tuturpedia.com – Sebuah rekaman video berdurasi singkat menjadi viral di media sosial, menampilkan kekecewaan seorang warga terhadap isi paket bantuan makanan yang diduga berasal dari program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Punggursugih, Kecamatan Ngawen, Blora.
Video tersebut menunjukkan tumpukan makanan yang dinilai sangat minim dan tidak layak disebut sebagai paket gizi, memicu kritik keras dari perekam. Jumat, (28/11/2024).
Dalam video tersebut, terlihat jelas tiga jenis makanan diletakkan di atas meja kayu berwarna merah: dua buah pisang yang tampak sudah matang berlebihan, satu butir telur ayam, dan satu bungkus jajanan kemasan merek Rosta (kacang panggang) yang menurut perekam video harganya hanya seribu rupiah.
“Tolong Bu Wakil Bupati, ini apa benar begini ini? Jajanan harga Rp1.000, telur satu, pisangnya ini. Ini makanan apa modelnya begini?” ujar suara pria dalam video dengan nada kesal dan kecewa, diselingi kata-kata makian.
Perekam secara spesifik menyebut nama program SPPG Punggursugih dan meminta agar pihak terkait, khususnya Wakil Bupati, untuk segera menegur dan menindaklanuti kondisi paket bantuan tersebut.
Ia juga mempertanyakan kelayakan paket makanan tersebut, bahkan menyindir apakah nilai paket itu hanya sekitar Rp5.000, sebuah jumlah yang ia yakini tidak akan mencukupi untuk membeli semua item yang disajikan.
Pernyataan ini sontak menimbulkan pertanyaan besar di kalangan warganet dan masyarakat sekitar: Apakah paket makanan bergizi yang dimaksud benar-benar hanya terdiri dari tiga item tersebut, dan apakah isinya sudah sesuai dengan standar gizi serta anggaran yang ditetapkan oleh program SPPG?
Pihak berwenang di Kabupaten Blora, terutama pengelola program SPPG di wilayah Ngawen, diharapkan segera memberikan klarifikasi resmi terkait isi paket bantuan yang beredar ini untuk menjawab keresahan masyarakat dan memastikan bahwa setiap dana publik digunakan secara tepat guna untuk pemenuhan gizi anak-anak.
