Tuturpedia.com – Keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono yang diangkat menjadi Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu II menuai kritik dari warganet.
Dikutip Tuturpedia.com, Rabu (7/8/2024), pasalnya Thomas Djiwandono yang kerap disapa Tommy ini mengaku bahwa posisinya sebagai Wamenkeu II yakni untuk belajar selama masa transisi pemerintahan.
Ia mengatakan bahwa kehadirannya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bertujuan untuk mempelajari tata kelola dari kementerian yang mengelola keuangan negara.
Sebelum ditunjuk sebagai pendamping kedua Menteri Keuangan Sri Mulyani, ia sempat menjabat sebagai bendahara umum Partai Gerindra.
Keponakan Prabowo Subianto ini mengaku sangat mengapresiasi kinerja para pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) yang berusaha terbuka kepada masyarakat. Karenanya, ia menyebutkan bahwa dirinya akan belajar dari para menteri ketika masuk ke Kemenkeu.
“Mungkin, saya bisa katakan saya masuk Kementerian Keuangan untuk belajar dari bapak ibu sekalian supaya bisa lebih baik tata kelola di bawah hal-hal seperti itu,” ujarnya.
Thomas Djiwandono juga menyampaikan mengenai pentingnya keterbukaan informasi publik di lingkup Kemenkeu guna meningkatkan kepercayaan publik. Menurutnya masyarakat Indonesia perlu mengetahui informasi mengenai pemanfaatan dana belanja pemerintah, termasuk anggaran yang disalurkan melalui dana desa.
Terlebih hal ini memang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 mengenai Desa. Menurutnya masyarakat juga perlu tahu mengenai informasi sumber anggaran dana serta proses pengelolaannya.
“Publik perlu mampu mengakses beragam informasi mengenai apa yang dikerjakan para pejabat publik, dari mana sumber anggarannya, bagaimana anggaran itu dikelola, apa dampak dari alokasi anggaran yang diputuskan dan lain sebagainya,” kata Thomas.
Sementara itu, pernyataan terkait dirinya yang hendak belajar di Kementerian dalam Seminar KIPP Kementerian Keuangan 2024, Selasa (6/8/2024) itu menuai banyak kritik dari warganet.
Hal tersebut lantaran pernyataan Thomas berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat yang saat ini kesulitan mencari pekerjaan. Di mana banyak masyarakat yang harus dituntut untuk punya pengalaman sekian tahun untuk bisa bekerja, bukan diperuntukkan bagi para calon karyawan yang hanya ingin belajar.
Kritikan itu disampaikan oleh salah satu akun X @wid***.
“Aku inget 10 taun lalu pernah bilang gini di interview kerja malah dijawab, ‘Loh perusahaan bayar kamu bukan buat belajar loh Mas. Belajar ya pas kuliah. Sampean dulu ngapain aja kok skrg baru mau belajar?’ Ini posisi penting negara malah masih belajar,” cuit akun tersebut.
Tak hanya itu saja, banyak juga warganet yang ikut mengkritik pernyataan keponakan dari presiden terpilih, Prabowo Subianto tersebut.
“Emang gak adil ya dunia kerja dan dunia pemerintahan,” kata warganet melalui akun @izo***.
“Semoga bukan beliau yang diangkat jadi menkeu di kabinet baru nanti, dunia yang di ambang resesi sulit rasanya Indonesia bertahan jika posisi strategis tidak diisi orang yang tepat,” tulis akun @al***.
“Kan kalau di pemerintahan jadinya suka-suka aja,” komentar warganet melalui akun @se***.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah
