Tuturpedia.com – Sebuah film Indonesia dengan genre biografi dapat disaksikan di bioskop bulan Juni ini.
Dikutip Tuturpedia.com dari Instagram @cinema.21, film berjudul Lafran dapat disaksikan mulai Kamis, 20 Juni 2024.
Film Lafran akan mengisahkan tentang perjalanan hidup Lafran Pane, sosok di balik berdirinya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sinopsis Film Lafran
Kisah dalam film Lafran akan dimulai dengan menceritakan latar belakang hidup sosok Lafran muda.
Sejak kecil, Lafran telah ditinggal oleh dua perempuan yang dicintainya, yakni Ibu dan Neneknya.
Ibunya meninggal saat ia baru 2 tahun. Tak lama, sang nenek pun meninggal.
Kehilangan orang-orang terdekatnya itu membuat Lafran sejak kecil seolah kehilangan arah hidup.
Terlebih lagi sang ayah, Sutan Pangurabaan merupakan tokoh pergerakan di Sumatra Utara yang sering berpergian dan jarang di rumah.
Saat kecil, Lafran lebih sering tinggal bersama kakaknya saja. Di usia yang masih muda, Lafran pun mulai menjadi pemberontak terhadap berbagai kondisi ketidakadilan yang ditemuinya.
Sikapnya tersebut membuatnya harus pindah ke berbagai sekolah bahkan sempat jadi petinju jalanan.
Dua kakak Lafran, Sanusi dan Armijn Pane pun berusaha mengarahkan sang adik agar energi pemberontakkannya bisa ia tuangkan dalam bentuk karya.
Lafran muda kemudian mulai melakukan perjalanan dari Tapanuli Selatan ke Jakarta hingga Yogyakarta.
Perjalanan yang dilakukannya itu membuat cara pandangnya berubah. Idealismenya makin kuat hingga ia memiliki visi besar untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Saat masa pendudukan Jepang, Lafran juga pernah dipenjara karena membela para peternak sapi. Namun ia akhirnya dibebaskan, setelah sang ayah menebusnya dengan memberi bus Sibual-buali kepada tentara Jepang.
Semenjak peristiwa itu, Lafran makin antusias untuk terlibat dalam berbagai gerakan kemerdekaan.
Ia juga menjadi salah satu pemuda yang turut mendorong Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Di masa tersebut, lahirlah gagasan untuk mendirikan HMI yang turut memperjuangkan kemerdekaan dalam bingkai keislaman.
Proses Lafran mendirikan HMI pun tak mudah. HMI bahkan ditentang oleh organisasi massa Islam yang sudah ada kala itu. Namun Lafran tetap teguh memperjuangkan Indonesia dengan jalan yang ia yakini tersebut.
Bagaimanakah kelanjutan kisahnya? Kamu dapat menyaksikannya dalam film Lafran.***
Penulis: Sri Sulistiyani.
Editor: Annisaa Rahmah.
