banner 728x250
News  

Dialog Bareng Yoyok Sukawi, Generasi Muda Minta Dilibatkan dalam Pembangunan Kota Semarang

Dialog interaktif Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) bersama anak-anak muda Kota Semarang di Kedai Kopi Borjuis, Sekayu, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Yok Joss
Dialog interaktif Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) bersama anak-anak muda Kota Semarang di Kedai Kopi Borjuis, Sekayu, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Yok Joss
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Pasangan calon, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss), mengadakan dialog interaktif bersama pemuda yang terdiri dari pelajar SMA dan mahasiswa di Kota Semarang.

Dialog tersebut membahas tentang Diskusi Panel Pemimpin Perspektif Anak Muda “Membentuk Pemimpin Masa Depan: Suara Anak Muda untuk Perubahan” yang diinisiasi oleh DPC Penentu Arah Kota Semarang dan Forum OSIS Kota Semarang.

Bertempat di Kedai Kopi Borjuis, Jalan Kapten Piere Tendean, Sekayu, Rabu (16/10/2024) malam, diskusi berlangsung santai dan interaktif. Generasi Z mengungkapkan keprihatinannya atas permasalahannya kepada Yoyok Sukawi-Joko Santoso.

Berbagai permintaan tersebut antara lain adalah peningkatan kualitas pendidikan dan akses terhadap kesempatan kerja yang lebih luas. Ada pula yang meminta ruang-ruang kreatif yang bisa menampung potensi generasi muda agar bisa terus berkembang.

Nathan, salah satu siswa SMA Negeri di Semarang, menyayangkan sedikitnya ruang kreatif untuk generasi muda menyalurkan hobi dan potensinya. Ia mengharapkan ke depannya generasi muda dapat terlibat dalam pembangunan Kota Semarang.

“Kami berharap para pemimpin masa depan dapat menunjang keterampilan dan memantapkan keterampilan anak-anak melalui pelatihan dan kita mempunyai akses terhadap kesempatan untuk berkolaborasi dan terlibat dalam pembangunan Kota Semarang,” ujar generasi Z kepada Yoyok.

Mendengar pernyataan tersebut, Yoyok mengatakan pihaknya punya sejumlah program teruntuk generasi muda. Menawarkan program pelatihan prakerja untuk lulusan sekolah menengah atas, kejuruan, dan perguruan tinggi.

“Kita ada program prakerja bagi generasi Z yang baru tamat SMA, SMK, dan juga akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Pemkot nantinya akan memiliki balai pelatihan vokasi, sehingga lulusan baru akan mendapatkan keterampilan selama tiga bulan juga akan mendapat insentif,” kata Yoyok.

Tidak berhenti sampai di situ, setelah menyelesaikan pelatihan prakerja, pihaknya juga akan membantu lulusan baru mendapatkan pekerjaan. Dimulai dengan penyelenggaraan job fair yang menghubungkan dengan berbagai instansi BUMD, BUMD, dan swasta.

“Tidak hanya berhenti di pelatihan saja, tapi anak-anak akan kami arahkan ke BUMN, BUMN, dan industri swasta lainnya. Kami akan hadir untuk memfasilitasi dan menjembatani akses anak-anak terhadap pekerjaan,” jelas CEO PSIS tersebut.

Selain itu juga bakal mempersiapkan wadah kreativitas yang bisa memfasilitasi potensi generasi muda. Rencananya akan dibuat ruang kreatif di setiap kecamatan agar generasi muda dapat melakukan aktivitas positif dan terus mengembangkan potensinya.

“Prinsipnya kami mendukung terus berkembangnya generasi muda di Kota Semarang. Dan semangat kita adalah kolaboratif, artinya dalam pembangunan Kota Semarang kita akan bersinergi termasuk suara pemuda kita libatkan,” ungkap Yoyok Sukawi.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Annisaa Rahmah