Tuturpedia.com – Demi bayar biaya kampanye Rp300 juta, seorang calon legislatif (caleg) rela jual ginjalnya.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber pada Rabu (17/1/2024), seorang calon legislatif di Bondowoso, Jawa Timur, bernama Erfin Dewi Sudanto ramai jadi perbincangan warganet lantaran membuat surat pernyataan dilengkapi meterai dan juga tanda tangan kesediaannya menjual salah satu ginjal.
Efrin mengaku rela menjual ginjalnya untuk membiayai pemenangan dan juga dana kampanye ke masyarakat. Ia nekat melakukan aksi tersebut karena sudah tak memiliki biaya untuk menduduki kursi parlemen.
Ia juga sudah menggali informasi dari anggota dewan yang berhasil memenangkan Pemilu 2019 lalu soal biaya yang dibutuhkan. Berdasarkan informasi yang didapatkannya, biaya yang ia butuhkan sekitar Rp300 juta untuk kepentingan kampanye.
“Saya sudah tanya kanan kiri ke caleg lainnya. Untuk caleg pertama, minimal katanya segitu (Rp300 juta). Maka, saya harus menyiapkan segitu,” ucap Efrin Sudanto.
Efrin pun menyebutkan jika dirinya selama ini membuat spanduk serta baliho untuk kampanye menggunakan uang tabungannya.
Ia mengatakan jika keputusannya menjual ginjal merupakan sebuah bentuk pengabdian agar bermanfaat untuk masyarakat.
Meskipun aksinya dianggap ekstrem dan mengundang perhatian banyak pihak, namun caleg dari PAN dengan nomor urut 9 Dapil I ini mengaku telah mendapatkan dukungan dan restu dari keluarganya. Ia bahkan menuturkan jika anak dan istrinya setuju dengan langkah yang ia ambil.
“Saya rela berjuang demi masyarakat!” serunya.
Di sisi lain, langkah ekstrem ini terpaksa ia lakukan karena dirinya merasa prihatin melihat kondisi demokrasi Indonesia.
“Langkah ini terpaksa saya lakukan. Sebab, saya melihat kondisi demokrasi di Indonesia saat ini memprihatinkan,” terang Erfin.
Efrin sendiri menjual ginjalnya dengan cara door to door atau menawarkannya kepada warga yang ia temui.
Selain menjual secara door to door, ia juga menawarkan ginjalnya melalui aplikasi kirim pesan kepada kenalan dan rekannya. Namun, ia mengaku bahwa sampai saat ini belum ada yang berminat untuk membeli ginjalnya.
Dengan jujur, Efrin mengatakan jika ia tak bisa hanya berjanji saja, menurutnya jika tak ada uang, maka tak akan dipilih.
“Konstituen itu sekarang sudah pintar-pintar. Kalau hanya janji, tapi tak ada uangnya tak akan dipilih. Saya sudah turun ke masyarakat. Minimal butuh lima puluh ribu untuk dapat satu suara,” ungkap Efrin yang ternyata pernah menjabat sebagai kepala desa.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah















