Tuturpedia.com – KPU Jawa Tengah menggelar debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) di Marina Convention Center (MCC) Rabu (30/10/2024) malam. Debat ini dihadiri dua pasangan calon (paslon) Pilgub Jateng 2024.
Paslon nomor 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi atau Hendi memiliki visi dan misi untuk membangun Provinsi Jateng. Visi keduanya dirangkum dalam kalimat “Jembatan Emas Mewujudkan Jawa Tengah Aman, Sejahtera, Berdikari, dan Ramah Lingkungan.”
Jembatan Emas melambangkan sarana atau jalan, yang terus diupayakan lebih baik. Sedangkan Aman yakni menciptakan lingkungan yang harmonis dan aman bagi seluruh warga Jawa Tengah.
Sejahtera yakni mengupayakan kesejahteraan masyarakat, berdikari berarti kemandirian masyarakat, dan ramah lingkungan untuk mewujudkan masyarakat Jateng yang sehat.
Untuk misinya, pasangan tersebut mencantumkan delapan poin mulai dari memperkuat komitmen terhadap konsensus nasional hingga memperkuat ekonomi rumah tangga dan peran perempuan.
Saat menyampaikan visi dan misinya, Andika Perkasa menyatakan bahwa saat ini masih terdapat segenap persoalan di Provinsi Jawa Tengah. Persoalan tersebut ialah soal menurunnya indeks demokrasi, pelayanan publik, dan pendidikan di Jawa Tengah.
“Sebanyak 7 dari 10 indikator menunjukkan tren yang menurun. Begitu juga dengan indeks pelayanan publik. Tiga tahun terakhir kita melihat tren yang memburuk, yang mungkin disebabkan oleh turunnya penilaian integritas oleh KPK, turunnya indeks demokrasi, maupun turunnya efisiensi perekonomian Jawa Tengah di bidang pendidikan,” ujar Andika dalam debat.
Ia turut menyoroti kesenjangan pendidikan di Jawa Tengah. Andika menjelaskan, terjadi kesenjangan pendidikan yang cukup menonjol antar daerah di Jateng.
“Misalnya, satu kota punya rata-rata lama sekolah 11,5 tahun, sementara di lain tempat ada kabupaten yang rata-rata lama-lama sekolahnya baru mencapai 6,4 tahun,” terang Mantan Panglima TNI ini.
Upaya Mengentaskan Kemiskinan di Jateng
Selain menyoroti kesenjangan pendidikan, Andika turut mengamati tingkat kemiskinan di Jateng. Saat ini, menurutnya tingkat kemiskinan di Provinsi Jateng masih mencapai 10,47 persen.
“Kita masih punya 10,47 persen rakyat miskin di Jateng dan itu harus bisa ditekan sampai dengan 0 persen,” ujarnya.
“Malam hari ini, kami siap untuk terlibat dalam debat yang menyangkut tata kelola pemerintahan, membahas kepemimpinan, dan reformasi demokrasi untuk mewujudkan Jawa Tengah yang lebih akuntabel dan transparan,” tegas Andika Perkasa.
Ia berharap, siapa pun yang akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng bisa mewujudkan sustainable development goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan, di mana gol pertama yaitu no poverty atau tidak ada kemiskinan.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah