banner 728x250

Debat Cawapres 2024: Saling Balas, Cak Imin dan Gibran Rakabuming Soal Bioregional dan Pemerataan Pembangunan

TUTURPEDIA - Debat Cawapres 2024: Saling Balas, Cak Imin dan Gibran Rakabuming Soal Bioregional dan Pemerataan Pembangunan
Saling balas antara Cak Imin dan Gibran soal isu bioregional di forum debat cawapres 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube KPU RI
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pada debat cawapres 2024 yang digelar pada Minggu (21/1/2024), terjadi saling balas antara calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Cak Imin dan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. 

Saat itu, momen menarik terjadi ketika Cak Imin mengajukan pertanyaan kepada Gibran Rakabuming terkait konsep bioregional di Indonesia serta strategi untuk mewujudkan pemerataan dalam pembangunan.

Cak Imin dan Gibran Rakabuming saling balas dalam Debat Cawapres 2024

Pada debat cawapres 2024 kali ini, Cak Imin mengajukan pertanyaan yang membutuhkan pemahaman mendalam terhadap kondisi bioregional di Indonesia, serta strategi pembangunan yang dapat menjaga keadilan iklim, sosial, ekologi, antar generasi, dan sosial. 

“Pertanyaanya bagaimana strategi anda dalam pembangunan berbasis bioregional agar keadilan iklim terjaga, keadilan sosial terwujud, keadilan ekologi terlaksana dengan baik, keadilan antar generasi terwujud, dan keadilan sosial?” tanya Cak Imin.

Gibran, sebagai cawapres nomor urut 2, menjawab dengan mengawali komentarnya terkait botol plastik yang digunakan oleh capres dan cawapres nomor urut 1.

“Gus Muhaimin ini lucu ya, menanyakan masalah lingkungan hidup tapi itu kok pakai botol-botol plastik, itu padahal saya Pak Ganjar Prof Mahfud pakai botol kaca itu gimana itu komitmennya botol plastik semua,” komentar Gibran.

Meskipun demikian, Gibran menyampaikan bahwa penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini bersifat Jawa-sentris menjadi lebih Indonesia-sentris.

Gibran menyoroti penolakan Cak Imin terhadap IKN (Indonesia Kawasan Strategis Ekonomi) dan menyatakan bahwa pembangunan harus memperhatikan aspek lingkungan sosial dan keberlanjutannya. 

“Gus Muhaimin menolak IKN tidak apa-apa, akan kita lanjutkan dan akan kita perkuat IKN itu sekali lagi, yang namanya pembangunan yang masif harus memperhatikan aspek lingkungan sosial dan keberlanjutannya,” jawab Gibran.

Gibran menegaskan pentingnya mencari titik tengah dalam pembangunan. Ini mencakup pembangunan industri hilir, peningkatan produktivitas petani, sektor maritim, serta menjaga keseimbangan alam melalui AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan sustainability report

Gibran juga menekankan pentingnya melibatkan pengusaha lokal dan UMKM untuk memastikan bahwa pembangunan tidak hanya menguntungkan pihak besar, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Cak Imin kemudian menyuarakan ketidak puasannya karena pertanyaannya tidak terjawab. 

“Pertanyaan saya tidak terjawab sama sekali, karena di undang-undang kita juga dinyatakan bahwa potensi bioregional kita itu adalah bahwa wilayah nasional kita itu bukan terbagi bukan saja sekedar karena politik dan administrasi tetapi ekosistem lingkungannya ada sekaligus juga komunitas masyarakat yang tumbuh juga menjadi pertimbangan,” kata Cak Imin.

Dia memberikan contoh, seperti Papua yang harus dibangun dengan prinsip pemerataan dan keadilan yang sempurna, serta Maluku yang memiliki potensi sebagai bioregional untuk pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan.

Namun, Gibran merasa bahwa ia telah menjawab pertanyaan dengan membahas pemerataan pembangunan di luar Jawa. 

“Loh katanya tidak menjawab pertanyaan, tapi Gus Muhaimin malah ngomongin pemerataan pembangunan itu, kan tadi yang saya omongin pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawasentris harus Indonesiasentris pembangunan IKN sebagai simbol transformasi pembangunan Indonesia,” jawab Gibran. 

Menurut Gibran, dengan memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat di luar Jawa, menurunkan inflasi, meningkatkan peluang kerja, dan menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru. 

Akhir pernyataan di debat cawapres 2024, Gibran menekankan pentingnya menggeser paradigma pembangunan dari Jawa-sentris menjadi lebih inklusif untuk seluruh Indonesia.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses