Indeks

Debat Capres 2024: Prabowo dan Anies Adu Argumen Terhadap Pernyataan Kerjasama Selatan-Selatan

Anies dan Prabowo saling adu argumen saat debat capres 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube KPU RI

Tuturpedia.com – Peristiwa menarik terjadi ketika Prabowo Subianto, calon Presiden nomor urut 2, secara rinci menjelaskan strateginya untuk memperkuat kerjasama selatan-selatan saat debat capres 2024.

Namun, respons dari calon presiden nomor urut 3, Anies Baswedan, menyebabkan ketidaksetujuan baik dari pihak Prabowo maupun sebaliknya saat memberikan tanggapan. 

Respons tersebut terkesan hanya sebagai respons verbal tanpa memberikan dukungan terhadap argumen yang dikemukakan oleh Anies maupun Prabowo.

Dalam sesi tanya jawab oleh panelis debat capres 2024, Prabowo dipilih untuk membahas isu Hubungan Internasional. 

Prof. Evi Fitriyani melakukan pengambilan amplop yang berisi pertanyaan seputar isu hubungan internasional dan dikategorikan sebagai kategori C oleh Prof. Hikmahanto Juara.

Moderator kemudian menanyakan tentang strategi yang akan diterapkan oleh Prabowo untuk secara komprehensif menangani masalah Hubungan Internasional selama debat capres 2024. 

“Sebagai inisiator dasasila Bandung 1995 indonesia  menginspirasi dunia dalam membangun kerja sama dengan selatan-selatan, apa strategi paslon untuk menyusun peta jalan yang lebih konkrit dalam memperkuat kerja sama tersebut?” tutur moderator.

Prabowo dan Anies Saling Tidak Setuju dengan Pernyataan

Jawaban dari Prabowo mengenai cara memperkuat kerjasama di selatan-selatan mencakup fokus pada hubungan geopolitik dan kepentingan ekonomi. 

Prabowo menyoroti bahwa Indonesia telah menjadi panutan untuk negara-negara di Afrika, mengklaim bahwa negara ini menjadi sorotan karena berhasil mengelola ekonomi dengan baik. 

Leadership kita akan tercermin dalam mengelola kekayaan, menghilangkan kemiskinan, meraih teknologi, itu yang membuat kita memimpin dunia selatan,” tutur Prabowo.

Mendengar jawaban Prabowo, Anies Baswedan menunjukkan ketidaksetujuannya. Dia berpendapat bahwa Prabowo hanya menekankan pada pembangunan Indonesia dan tidak memberikan contoh konkret untuk memperkuat kerjasama dengan negara-negara di selatan. 

“Yang seharusnya dilakukan adalah, seperti di era Bung Karno, merangkul semua, membawa apa yang menjadi agenda selatan-selatan bukan menceritakan agenda kita, semua orang bisa baca di google tentang apa yang kita kerjakan,” sanggah Anies ketika memberi tanggapan.

Anies menyarankan untuk merangkul semua, membawa agenda selatan-selatan, dan menciptakan panglima diplomasi yang aktif, bukan sekadar menjadi penonton di forum-forum.

“Kalau kita dapat menjangkau pemimpin selatan-selatan dan presiden bisa menjadi panglima diplomasi bukan hanya sekedar hadir di forum-forum menjadi salah satu penonton.’”

Prabowo, dalam menanggapi tanggapan Anies, tidak setuju dan lebih condong mendukung tanggapan dari Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. 

Dia menyatakan persetujuannya terhadap Ganjar Pranowo, menekankan bahwa keberhasilan ekonomi Indonesia membuat negara-negara selatan melihat ke arah Indonesia, bukan hanya berbicara tanpa tindakan.

“Mengapa negara selatan bisa melihat ke Indonesia? Karena kita berhasil membangun ekonomi kita, jadi tidak hanya omon-omon saja,” pungkas Prabowo.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version