banner 728x250

Debat Capres 2024 Panas! Anies Sebut Ada Orang Dalam di MK

Anies Baswedan sebut ada orang dalam di MK saat debat capres 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube KPU RI
Anies Baswedan sebut ada orang dalam di MK saat debat capres 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube KPU RI
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Momen debat capres 2024 perdana yang berlangsung di KPU RI, Selasa (12/12/2023) malam mendadak panas.

Capres Anies Baswedan bertanya kepada Capres Prabowo Subianto soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia capres-cawapres yang dianggap bermasalah.

Putusan itu diketahui memuluskan jalan Gibran maju sebagai cawapres. 

Anies kemudian menanyakan perasaan Prabowo soal putusan itu. Padahal, diketahui terdapat pelanggaran etika berat terhadap putusan MK mengenai batas usia capres-cawapres.

“Pada tanggal 25 Oktober, Pak Prabowo mendaftarkan ke KPU sesudah keputusan MK, kemudian MK membentuk Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), yang hasilnya mengatakan bahwa terjadi pelanggaran etika berat, yang menyebabkan putusan MK secara etika bermasalah,” kata Anies kepada Prabowo.

“Kemudian bapak punya waktu sampai dengan 13 November 2023 karena itu adalah waktu terakhir keputusan (bila ada perubahan). Sesudah bapak mendengar bila ternyata pencalonannya bermasalah secara etika, apa perasaan bapak ketika mendengar bahwa ada pelanggaran etika di situ?” tanya Anies.

Prabowo sempat terdiam mendengar pertanyaan Anies. Dirinya seolah tengah menyusun kalimat yang bisa membela cawapresnya.

Menjawab pertanyaan Anies, Menteri Pertahanan itu mengatakan bahwa perkembangan politik bisa dilihat dari berbagai perspektif.

Menurutnya, timnya dari para pakar hukum menyampaikan bahwa putusan tersebut dari segi hukum tidak ada masalah. Prabowo menyatakan putusan itu tidak dapat diubah.

“Kami ini bukan anak kecil, Mas Anies. Anda juga paham, sudahlah. Rakyat juga paham. Intinya rakyat yang putuskan, rakyat yang menilai,” ujar Prabowo sambil meninggikan suara.

Menurut Prabowo, jika rakyat tidak menyukai dirinya dan Gibran, maka boleh untuk tidak memilih. 

“Jika rakyat tidak suka dengan Prabowo dan Gibran, tidak usah pilih kami,” teriak Prabowo dengan lantang.

Prabowo kemudian menyampaikan bahwa dirinya tidak takut jika tidak mempunyai jabatan atau tidak terpilih dalam Pilpres 2024. 

“Sorry, ya…, sorry ye,” kata Prabowo dengan nada mengejek.

“Saya tidak punya apapun, saya siap mati untuk negara!” tegas Prabowo.

Fenomena Orang Dalam

Menanggapi jawaban Prabowo, Anies menyatakan betapa menyebalkannya fenomena “orang dalam” (ordal) hingga membuat meritokratik tidak berjalan dan membuat etika luntur.

Apalagi, jika ordal tersebut berasal dari golongan orang yang punya kekuasaan tertinggi.

“Dan ketika fenomena ordal itu tidak hanya terjadi di masyarakat, tapi di proses yang paling puncak terjadi ordal, maka rakyat yang akan merasakannya,” ucap Anies. 

Eks gubernur DKI Jakarta ini kemudian bercerita, fenomena ordal bukan hanya terjadi di masyarakat bawah, tapi juga di puncak pemerintahan.

“Beberapa orang guru berjumpa dengan saya dan mereka mengatakan, (Pak) di tempat kami, pengangkatan guru-guru itu mendasarkan ordal. Kalau tidak punya ordal tidak bisa diangkat jadi guru. Lalu, atasan saya bilang, wong yang di Jakarta aja pakai ordal,” tutur Anies.

Anies kemudian menegaskan bahwa fenomena ordal bisa merusak bangsa.

“Negeri ini rusak bila tatanan itu hilang,” pungkasnya.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses