banner 728x250

Debat Capres 2024: Ganjar Sebut Visi Misi Satu Desa, Satu Faskes, dan Satu Nakes

TUTURPEDIA - Debat Capres 2024: Ganjar Sebut Visi Misi Satu Desa, Satu Faskes, dan Satu Nakes
Ganjar sampaikan visi misinya dalam debat capres 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube KPU RI
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebutkan visi misinya dalam debat capres 2024 terkait bidang kesehatan, yaitu membuat satu desa satu faskes dan satu nakes. 

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar membuat visi misinya dalam debat capres 2024 kelima dengan menyebutkan bahwa membangun Indonesia yang beradab harus dimulai dengan tiga bagian. 

Ganjar menyebutkan jika bidang kesehatan menjadi bagian pertama yang harus diperhatikan.  

“Membangun indonesia yang beradab kita mulai dari 3 bagian. Kita punya kepribadian dalam kebudayaan dan itu, mesti masuk di dalam jiwa insan indonesia. Dan tentu saja kesehatan menjadi yang pertama,” ujar Ganjar Pranowo. 

Ganjar kemudian menyebutkan jika langkah preventif merupakan salah satu cara untuk membantu dalam politik kesehatan akan jauh lebih baik. 

“Preventif adalah sesuatu yang paling bagus, kita olahraga, makan sehat. Dan itu akan membantu dalam politik kesehatan kita akan jauh lebih baik,” papar Ganjar Pranowo.

Adapun Ganjar juga mengatakan jika akses kesehatan sangat diperlukan di setiap desa. Ganjar juga menambahkan jika dirinya dan Mahfud memiliki visi misi di bidang kesehatan yakni membuat satu desa, satu faske dan satu nakes. 

“Tentu saja akses kesehatan yang diperlukan di setiap desa, ‘kenapa Ganjar-Mahfud membuat satu desa, satu faskes, satu nakes?’ Karena kami ingin mendapatkan yang terbaik.”

Selain membahas bidang kesehatan, Ganjar juga menyebutkan jika dirinya akan lebih memperhatikan ibu, anak, lansia, disabilitas dan juga masyarakat adat sehingga semua kalangan bisa mendapatkan peran dan layanan yang sama di bidang kesehatan, terlebih di daerah-daerah terisolir.  

“Kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan, di mana di daerah-daerah terisolir, mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus,” imbuh Ganjar. 

Adapun Ganjar juga menjelaskan jika semua aspek kesehatan sudah bagus maka pendidikan dan kebudayaan juga mesti sama-sama diperhatikan.  

Ganjar juga menegaskan nasib guru dan dosen yang harus lebih diperhatikan selain anak-anak didik.  

“Kalau itu semua sudah bagus, maka pendidikan dan kebudayaan mesti kita bangun sama-sama, akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kurikulum yang mantap dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen,” pungkas Ganjar.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses