Tuturpedia.com – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo memberikan kalimat penutup dalam debat capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1/2024).
Di segmen enam atau segmen terakhir dalam debat capres 2024, Ganjar kembali membaca data dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) perihal anggaran Kementerian Pertahanan.
“Untuk mengakhiri ini, tentu saja saya ingin membacakan kembali data, saya khawatir kita keliru. Kalau dari buku himpunan RKA-K/L 2019-2024, anggaran Kementerian Pertahanan (2019) 107,158, (2020) 127,358, (2021) 136,996 triliun ada peningkatan, maksud saya agar kita tidak keliru pada soal data dan capaian EMF kita dari data LAKIPnya Kemenko Polhukam yang di-publish secara terbuka,” ucap Ganjar.
Ganjar kemudian melanjutkan, bahwasanya ia bersama pihaknya tak bisa mendapatkan data dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) secara terbuka.
Maka dari itu, menurut Ganjar, Minimum Essential Force (MEF) dalam negeri akan berat untuk terpenuhi.
“Maka otonomi strategis menjadi begitu penting untuk meredefinisi dari politik kita yang bebas aktif, duta besar cyber menjadi penting karena problem besar kita hari ini adalah pada dunia digital, maka kita perlu duta besar ini untuk merespons perubahan-perubahan global yang ada, duta besar krisis iklim kita perlukan, garda samudra sebagai strategi baru dari poros maritim dunia,” tutur Ganjar.
Debat Capres 2024: Pertahanan Indonesia akan Ditingkatkan
Ganjar pun menuturkan jika pesawat RI harus dalam keadaan 100% untuk siap tempur, begitu juga dengan alutsista.
“Zero tolerance untuk kecelakaan pada alutsista kita. Kekuatan pertahanan Indonesia di angkatan cyber akan kita tingkatkan dan anggaran pertahanan hingga 2% dari PDB (produk domestik bruto),” imbuhnya.
Tidak lupa, Ganjar mendorong sisi profesional kepolisian yang mesti mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan kekerasan pada perempuan serta anak-anak.
“Keamanan mendorong pada profesionalisme kepolisian yang mau tidak mau harus kita lakukan, badan cyber Polri kita dorong sampai satuan baru di setiap Polda untuk TPPO, kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelasnya.
“Tentu kesejahteraan prajurit dan keluarga menjadi begitu penting untuk mendapatkan perhatian dan beasiswa kuliah untuk anak prajurit dan bhayangkara yang membutuhkan perlu kita lakukan Indonesia Garda Samudra,” tandasnya***
Penulis: Annisaa Rahmah
Respon (1)