Tuturpedia.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan Debat Capres 2024 Ketiga yang berlangsung di Istora Senayan, pada Minggu (07/01/2024).
Dalam debat capres 2024 ini, mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.
Pada segmen kelima yaitu sesi tanya jawab antar capres, Prabowo diberi kesempatan untuk bertanya kepada Anies Baswedan
“Saya cukup kaget, karena beberapa hari yang lalu Cawapres bapak menyampaikan bahwa negara kita tidak dalam keadaan perang, sehingga untuk apa kita harus beli alat-alat perang. Tetapi hari ini bapak setuju dengan kenaikan anggaran 1-2%. Jadi, itu saya minta ketegasan,” pinta Prabowo.
Prabowo menyatakan bahwa data-data yang disajikan oleh Anies dan Ganjar terdapat banyak kekeliruan. Ia juga menegaskan bahwa dirinya sangat transparan.
Setelah diberikan kesempatan, Anies pun memberikan jawaban.
“Kita butuh pertahanan yang sesuai ancaman nyata di depan kita. Ancaman ini dirasakan oleh siapa? Dirasakan bukan saja di dalam batas-batas teritorial, tetapi juga di keluarga bagaimana ancaman atas penipuan online bagaimana ancaman atas peretasan, bagaimana ancaman atas judi online, bagaimana ancaman-ancaman terorisme. Itu semua membutuhkan perhatian,” jawab Anies menerangkan.
“Jadi bukan memutuskan untuk belanja Alutsista berdasarkan selera dan berdasarkan preferensi masa lalu, tetapi justru mencerminkan kebutuhan masa depan. Inilah yang menurut kami penting,” tambahnya melengkapi pernyataan.
Menurut Anies, anggaran mengenai alat perang memang perlu ditingkatkan, tetapi ancaman yang terjadi juga mengalami pergeseran. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang baik agar kekuatan yang dimiliki dapat bekerja dengan optimal dan tidak sia-sia.
“Pak Prabowo yang saya hormati, ini bukan soal pribadi, ini soal negara ini soal policy. Penjelasannya di tempat ini. Bukan di ruang-ruang tertutup yang tidak diketahui oleh publik. Justru kalau Bapak ketahui datanya salah, tunjukkan di tempat ini, sehingga publik bisa mengetahui. Bukan dalam pertemuan lain yang tidak jelas darimana kita bisa menilai akurasi,” jelas Anies kepada Prabowo.
Anies juga menegaskan, apabila data yang ia sajikan keliru, sebaiknya Prabowo menunjukkan langsung data yang benar.
“Bila ada di antara kami yang faktanya keliru, bapak tunjukkan. Tapi kalau bapak tidak menunjukkan berarti memang faktanya benar. Itulah kenyataan yang ada di lapangan dan ini juga yang selalu kami gunakan. Kami gunakan fakta-fakta itu,” tegas Anies.
“Penting sekali untuk kita tenang, dingin, jangan emosional dalam menghadapi persoalan kenegaraan (dan) dalam menghadapi persoalan pertahanan,” lanjutnya.***
Penulis: Ixora F
Editor: Nurul Huda