Tuturpedia.com – Akhir tahun 2023 turut menandai akhir dari paruh awal Liga Inggris 2023/24.
Hingga pekan ke-18 Liga Inggris yang berlangsung sebelum Natal, ada beberapa pemain yang gagal memberikan hasil sesuai ekspektasi.
Termasuk bagi mereka yang baru berlabuh ke klub baru pada jendela transfer musim panas kemarin dengan nilai transfer fantastis sekalipun.
Selain itu, ada pula yang masih belum bisa menunjukkan performa 100% mereka dan bahkan kehilangan tempat di skuad utama lantaran cedera yang tak kunjung sembuh.
Meskipun akhir musim 2023/24 masih berbulan-bulan lagi, rasanya 18 gameweek sudah cukup untuk menilai siapa saja nama-nama yang terpaksa atau ‘pantas’ masuk ke daftar 11 pemain paling mengecewakan tahun ini.
Siapa saja mereka? Simak daftarnya berikut ini!
1. Andre Onana (Manchester United)
Kiper asal Kamerun ini tampil bersinar bersama Inter Milan musim lalu, termasuk di babak final Liga Champions.
Hanya saja, sihir Onana seolah sirna begitu ia menginjakkan kaki di Old Trafford yang menjadi pengganti David de Gea.
Meskipun ada beberapa momen di mana ia justru hadir sebagai pahlawan tak terduga MU, penampilannya cenderung jauh dari kata konsisten sehingga menjadikannya sosok penjaga gawang yang sulit diandalkan.
2. Reece James (Chelsea)
Jika Chelsea punya buku kehadiran layaknya murid sekolahan, bisa dipastikan kehadiran James lebih banyak merahnya.
Bayangkan saja, dari 18 pertandingan di Liga Inggris sejauh ini, dia baru tampil 7 kali!
Bahkan ia juga melewatkan Piala Dunia 2022 gara-gara cedera lutut.
Baru-baru ini, bek Inggris tersebut kembali mengalami cedera hamstring. Kondisi tersebut memaksanya harus absen setidaknya sampai Maret 2024.
3. Eric Dier (Tottenham Hotspur)
Hingga gameweek 18 Liga Inggris musim ini, Eric Dier baru dimainkan sebanyak 3 kali oleh sang pelatih, Ange Postecoglou.
Bahkan, jumlah berapa kali namanya hilang dari daftar skuad justru lebih sering dibandingkan jumlah berapa kali ia dicadangkan tanpa dimainkan.
Musim lalu, Dier tampil sebagai starter 31 kali di Liga Inggris. Jumlah penampilan yang anjlok drastis di musim ini semakin memperjelas bahwa Ange sama sekali tidak berencana mempertahankannya.
4. Josko Gvardiol (Manchester City)
Kedatangan Gvardiol dari Leipzig ke Etihad Stadium pada musim panas kemarin berhasil memancing ekspektasi tinggi. Biar bagaimanapun, pada saat itu Gvardiol adalah bek yang paling diburu di Eropa
Hanya saja, pemain timnas Kroasia tersebut gagal beradaptasi dengan atmosfer Liga Inggris sehingga ia gagal menunjukkan kemampuan penuhnya.
Ditambah lagi, Gvardiol yang nampak paling nyaman bermain sebagai bek tengah, dipaksa Guardiola untuk bergeser jadi bek kiri.
Apabila ia ingin mendapatkan posisi lamanya kembali, pemain berusia 21 tahun tersebut masih harus berebut tempat dengan Manuel Akanji, John Stones, dan Ruben Dias.
5. Marc Cucurella (Chelsea)
Bek terakhir yang mendapat “kehormatan” masuk daftar ini adalah Cucurella, yang digaet Chelsea dari Brighton usai menikung Manchester City dengan nilai kontrak fantastis pada musim panas tahun lalu.
Tak tanggung-tanggung, The Blues menyodorkan harga 60 juta poundsterling (sekitar Rp1.180.832.185.250 dengan nulai tukar Rp19.680), alias nyaris dua kali lipat dari harga yang ditawarkan City.
Hasilnya? Sang pelatih, Mauricio Pochettino, justru semakin meragukan kapabilitas pemain berusia 25 tahun tersebut.
6. Enzo Fernandez (Chelsea)
Bukan salah Enzo Fernandez jika ia pecah rekor jadi pemain termahal di sejarah Liga Inggris. Apalagi melihat kontribusinya bagi timnas Argentina kala menjuarai Piala Dunia 2022.
Barangkali salah Chelsea, yang seenaknya menawarkan nilai transfer sebesar 105 juta poundsterling (sekitar Rp2.065.543.840) ketika memboyongnya dari Benfica pada Januari kemarin.
Sebagai tambahan informasi, Benfica mendapatkan Enzo dari River Plate “hanya” seharga 8,8 juta poundsterling (sekitar Rp173.137.981.321) pada Agustus 2022.
Sekali lagi, bukan salah Enzo juga kalau bakatnya jadi tersia-siakan di Stamford Bridge dan jika ia datang ketika Chelsea sedang hobi gonta-ganti pelatih.
7. Kalvin Phillips (Manchester City)
Seperti apa rasanya tampil sebagai starter hanya empat kali dalam satu musim, tapi bisa mengangkat trofi tiga kali? Untuk cari tahu jawabannya, coba tanya dulu ke gelandang Inggris ini.
Bahkan, di musim ini ia baru dimainkan dalam satu pertandingan saja di semua ajang.
Menariknya, Phillips masih dipercaya Gareth Southgate sebagai bagian dari timnas Inggris tahun ini, di mana ia tampil lebih banyak bersama timnas dibandingkan bersama klub.
Melihat fakta tersebut, rasanya tidak akan mengejutkan jika Phillips jadi salah satu pemain yang memutuskan hengkang dari Etihad Stadium di jendela transfer Januari nanti.
8. Mason Mount (Manchester United)
Mount merupakan pemain yang pertama kali berlabuh ke Old Trafford pada jendela transfer musim panas kemarin setelah memutuskan untuk meninggalkan Chelsea.
Sayangnya, sejak saat itu keberadaannya lebih mirip seperti Reece James di Chelsea: lebih banyak absen daripada main karena cedera.
Hanya saja, Mount bisa sedikit lebih berbangga hati karena ia tampil bersama MU lebih sering di musim ini, yaitu sebanyak 8 kali dalam 18 pertandingan
9. Antony (Manchester United)
Sejak didatangkan dari Ajax pada Agustus 2022, Antony “sukses” membuktikan dirinya sebagai salah satu beban gaji United.
Bermain di sayap kanan, pemain asal Brasil ini belum berkontribusi sama sekali di musim ini, baik itu gol maupun assist.
Padahal, ia sudah tampil dalam 15 pertandingan, di mana ia masuk dalam starting XI sebanyak 10 kali.
Gol spektakuler yang ia buat di gawang Barcelona bulan Februari kemarin seharusnya jadi standar performanya. Namun di tahun 2023 ini saja dia hanya sanggup mencetak 2 gol dan 2 assist di Liga Inggris.
10. Marcus Rashford (Manchester United)
Masa-masa keemasan Rashford di tahun 2023 berlangsung sangat singkat, yaitu sepanjang Januari hingga Februari saja.
Selanjutnya, ia seolah kehilangan peletnya dan bahkan tak lagi mendapat tempat di skuad utama.
Sejak membawa United menjuarai Carabao Cup Februari silam, ia hanya sanggup mencetak 8 gol dalam 40 pertandingan hingga Natal kemarin.
11. Mykhailo Mudryk (Chelsea)
Selain Cucurella dan Enzo, Mykhailo “El Dear God” Mudryk juga jadi salah satu pemain Chelsea dengan nilai transfer yang jauh melampaui kapabilitasnya.
Pemain sayap asal Ukraina tersebut bahkan awalnya sama sekali tidak melirik The Blues. Ia justru mendesak klubnya kala itu, Shakhtar Donetsk, agar mengizinkannya pindah ke Arsenal.
Belum sempat memberikan janji manis di hadapan publik Stamford Bridge, Mudryk sudah terlanjur jeblok duluan.
Hanya saja, mungkinkah penampilannya pada babak perempat final Carabao Cup kemarin merupakan tanda-tanda ia akan mengukir namanya di Chelsea?***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah
