Tuturpedia.com – Elliott Hill akan menjadi CEO baru Nike pada Senin, 14 Oktober 2024, ia menggantikan John Donahoe sebagai pemimpin perusahaan pakaian olahraga global tersebut.
Elliott Hill yang diketahui telah berada di Nike selama 32 tahun ditugaskan untuk menghidupkan kembali merek tersebut, yang sudah menghadapi persaingan ketat dari para pesaing baru seperti Hoka milik On dan Deckers, yang berdampak pada penjualan dan keterlibatan konsumen.
Perjalanan Elliott Hill bersama Nike dimulai pada tahun 1988 sebagai pekerja magang (intern) dan ia terus menapaki jenjang karier dengan memegang berbagai peran kepemimpinan. Hingga akhirnya pensiun pada tahun 2020.
Dikutip dari laman BW People, Selasa (24/9/2024), Hill mengatakan sangat bahagia karena kembali ke Nike dan bertemu dengan rekan kerja lamanya, ia juga merasa terhormat karena dipercaya untuk membangun hubungan baru yang akan mendorong Nike menjadi lebih maju.
“Nike selalu menjadi bagian inti dari diri saya dan saya siap membantu membawanya ke masa depan yang lebih cerah. Selama 32 tahun terakhir, saya merasa terhormat dapat bekerja sama dengan yang terbaik di industri ini, membantu menciptakan perusahaan istimewa seperti sekarang ini,” kata Hill dalam sebuah pernyataan.
Perjalanan Karier Elliott Hill
Di media sosial, perjalanan karier Hill pun ramai diperbincangkan. Terlihat dari akun LinkedIn-nya terlihat Hill konsisten bekerja di Nike sejak tahun 1988, awal kariernya di Nike ia bekerja sebagai ‘Intern, Apparel Sales Representative‘.
Setelah dua tahun magang, Hill pindah ke bagian penjualan dan dengan cepat naik pangkat. Pada tahun 1998, sepuluh tahun setelah bergabung dengan Nike, Hill dipromosikan menjadi Direktur Divisi Olahraga Tim.
Selama tiga dekade, ia memegang sejumlah jabatan wakil presiden sebelum menjadi presiden bidang geografi & penjualan pada tahun 2013. Ia pensiun pada tahun 2020 sebagai presiden bidang konsumen & pasar.
Hingga akhirnya di tahun 2024, Nike mendatangkan kembali Hill tahun 2024 dengan kompensasi senilai $27 juta, termasuk $7 juta dalam bentuk ekuitas dan penghargaan tunai.
Dilansir dari laman Business Insider, pakar manajemen menilai dengan mempekerjakan veteran Nike yang mengenal perusahaan secara dekat dapat menguntungkan perusahaan selama krisis ini.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah
