banner 728x250

Dari FOMO ke JOMO, Bagaimana Dua Istilah Ini Bisa Saling Melengkapi Gen Z?

Istilah baru, JOMO hadir di tengah gen Z, ini artinya. Foto: freepik.com/rawpixel-com
Istilah baru, JOMO hadir di tengah gen Z, ini artinya. Foto: freepik.com/rawpixel-com
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Tuturpedians, pernah nggak sih kamu merasa gelisah saat lihat teman-temanmu asyik hangout atau ikut acara seru di media sosial, sementara kamu cuma di rumah? Kamu mungkin mengalami yang namanya FOMO alias Fear of Missing Out. Namun, belakangan ini ada istilah lain yang muncul sebagai “penangkal” FOMO, yaitu JOMO atau Joy of Missing Out.

Hal yang menarik adalah FOMO dan JOMO ternyata punya hubungan yang erat, lho! Yuk, kita bahas lebih dalam tentang bagaimana dua konsep ini saling melengkapi di kehidupan gen Z!

Apa Sebenarnya Makna dari JOMO?

TUTURPEDIA - Dari FOMO ke JOMO, Bagaimana Dua Istilah Ini Bisa Saling Melengkapi Gen Z?
Mengenal arti JOMO. Foto: freepik.com/benzoix

JOMO atau Joy of Missing Out, adalah istilah yang menggambarkan perasaan bahagia saat memilih untuk tidak ikut dalam kegiatan sosial atau tren tertentu. 

Beda dengan FOMO yang bikin kamu cemas karena takut ketinggalan, JOMO justru mengajarkan kamu untuk menikmati momen pribadi tanpa merasa tertekan harus selalu ikut dalam acara atau update terbaru.

Singkatnya, JOMO adalah tentang menemukan ketenangan dalam kesendirian dan kebebasan untuk menentukan prioritasmu sendiri.

JOMO Dapat Meredam Tindakan FOMO

TUTURPEDIA - Dari FOMO ke JOMO, Bagaimana Dua Istilah Ini Bisa Saling Melengkapi Gen Z?
Cara mengatasi JOMO. Foto: freepik.com/freepik

Dalam banyak kasus, JOMO dapat menjadi antidot untuk FOMO karena memberimu kebebasan untuk menetapkan prioritas pribadi tanpa tekanan sosial.

FOMO biasanya muncul karena media sosial, di mana kita melihat momen menarik dari hidup orang lain dan merasa bahwa kita juga harus ikut terlibat. Dengan menerapkan JOMO, kamu dapat mengurangi rasa cemas dan terjebak pada hal-hal yang sebetulnya tidak begitu penting. 

Alih-alih merasa terpaksa harus hadir atau selalu update, JOMO mendorongmu untuk menikmati waktu luang dengan kegiatan yang lebih berarti, seperti membaca, beristirahat, atau sekadar menikmati ketenangan.

Mengutip dari artikel Psychology Today, Senin (4/11/2024), JOMO membantu kita membangun rasa kepuasan dan menemukan kebahagiaan dalam pilihan kita sendiri, tanpa khawatir dengan apa yang orang lain lakukan atau pamerkan di media sosial. 

JOMO memungkinkan kita untuk kembali pada kebutuhan diri sendiri, sehingga kita bisa lebih tenang dan bahagia dengan apa yang sudah kita pilih.

Kehadiran JOMO di tengah-tengah gen Z yang berlomba-lomba ingin eksis di media sosial tentu dapat meredam tindakan FOMO itu sendiri. 

FOMO memang bisa memotivasimu untuk mencoba hal-hal baru atau lebih berani keluar dari zona nyaman. 

Namun, kamu juga perlu JOMO agar kamu bisa lebih santai dan memilih apa yang benar-benar penting buat dirimu sendiri. Bagaimana? Sudah menemukan JOMO-mu sendiri, Tuturpedians?***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah