Tuturpedia.com – Fenomena unik terjadi di danau kawah Gunung Kelimutu, Ende, NTT. Menurut pemantauan kamera PVMBG, danau kawah yang bernama Tiwu Ata Polo mengalami perubahan warna yang mencolok dalam beberapa hari ke belakang.
Menurut laman Taman Nasional Kelimutu, Kamis (23/5/24) Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (1690 mdpl) memiliki 3 danau yang juga terkenal akan warnanya yang dapat berubah-ubah dari hijau menjadi biru, hitam atau merah.
Ketiga danau kawah Gunung Kelimutu tersebut juga sarat akan sejarah, makna, dan budaya. Di sisi paling barat dari tiga danau tersebut adalah Tiwu Ata Mbupu atau danau tempatnya jiwa Orang Tua yang sudah meninggal yang biasanya berwarna biru.
Sementara itu, dua danau lainnya Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang berarti danau tempatnya para jiwa Muda Mudi dan Tiwu Ata Polo atau tempatnya jiwa orang-orang meninggal yang semasa hidupnya sering melakukan kejahatan.
Ketiga danau kawah Gunung Kelimutu ini dipisahkan oleh dinding kawah yang menjulang dengan ketinggian minimum 35 meter (115 kaki) di atas permukaannya.
Diketahui perubahan terakhir yang begitu mencolok terjadi antara Desember 2018 s.d. Januari 2019 silam. Saat fenomena itu terjadi, warna danau Ata Polo berubah dari hijau menjadi hitam selama 3 minggu. Hal ini kembali terjadi selama pertengahan Mei 2024 ini.
PVMBG jelaskan penyebab perubahan warna danau kawah Gunung Kelimutu
Melalui akun X @PVMBG_, mereka menganalisis jika perubahan warna yang terjadi di Tiwu Ata Polo bisa dikarenakan beberapa faktor.
Beberapa faktor tersebut bisa berupa intensitas hujan yang tinggi ataupun perubahan komposisi air yang diakibatkan oleh pelarutan batuan sehingga warna danau berubah menjadi kebiruan hingga kehitaman.
Meski begitu, hingga saat ini PVMBG masih belum bisa memastikan faktor penyebab mana yang menyebabkan perubahan warna di Tiwu Ata Polo.
Namun, pihaknya juga memperingati masyarakat yang berada di sekitar Gunung Kelimutu untuk tetap waspada akan adanya kemungkinan erupsi freatik.
Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat atau pengunjung Tiwu Ata Polo untuk tidak melewati pagar pembatas yang ada di sekitar kawah.
Masyarakat dan pengunjung juga harus membatasi kegiatan di sekitar kawah danau untuk meminimalisir terhirupnya gas beracun.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda