Indeks
News  

Dampak Pembangunan Jembatan Badong, Dua Jalur Alternatif di Jepangrejo Rusak Parah

Kondisi jalur alternatif di Desa Jepangrejo. Foto: Dok. Lilik Yuliantoro

Jateng, Tuturpedia.com – Pasca digunakan sebagai jalur alternatif pembangunan jembatan Badong pada 2023 lalu, kondisi jalan di wilayah Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora Jawa Tengah kini rusak.

Dari pantauan Tuturpedia, Kamis (7/3/2024), jalan yang menghubungkan dusun Glagahan-Gosten hingga simpang tiga Sambongan Desa Jepangrejo rusak akibat seringnya dilalui kendaraan bermuatan berat.

Kerusakan jalan bertambah parah akibat tergerus air hujan yang menyebabkan beberapa ruas jalan berlubang, bergelombang dan tergenangi air. 

Kondisi ini tentunya membuat pengguna jalan tidak nyaman dan tranportasi tidak lancar. 

Yunia, salah satu warga Dukuh Gosten berharap kepada pemerintah kabupaten Blora untuk segera turun tangan dan meninjau lokasi jalan ini.

Selain itu, dia mengharapkan agar disediakan bantuan grosok untuk menambal sulam sementara jalan yang berlubang.

“Katanya, katanya dan katanya mau diperbaiki tahun ini sih. Tapi ya katanya mau dibangun, kapan (waktunya), nggak tau. Iyah, semoga saja segera lah, dan sementara ini ada bantuan grosok untuk penembelan jalan yang berlubang. Kalau hujan parah, tak perlu dijelaskan, dan suruh pejabat datang sendiri ke Jepangrejo,” ucapnya.

Tak hanya jalan tersebut, bahkan dirinya juga menceritakan kembali bahwa jalan yang ada di depan rumahnya pun ikut rusak, dampak dari pengalihan jembatan Badong.

Kondisi jalan yang dipaving block. Foto: Dok. Lilik Yuliantoro.

“Jalan depan rumah saja rusak, padahal jalan alternatif. Lucunya lagi, dari pihak desa hanya mepaving bagian depan Gosten,” keluhnya.

Kemudian dia menyebutkan bahwa sempat dijanjikan jalan yang mulus, tapi hanya dipaving bagian depan Dusun Gosten.

“Pernah usul ke beberapa wakil rakyat juga tak di gubris. Terus pokirnya buat apa? Katanya wakil rakyat, ada rakyat mengeluh Kok nggak diperjuangkan?” tandasnya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Nurul Hudad

Exit mobile version