Jateng, Tuturpedia.com – Inflasi adalah fenomena ekonomi yang terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum naik seiring berjalannya waktu.
Hal itu dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan mengganggu stabilitas ekonomi suatu negara.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah inflasi, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) Blora telah mengadakan pasar murah sebagai salah satu solusi yang efektif.
Pasar murah yang diadakan oleh BPR BKK Blora bertujuan untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan barang-barang dengan harga yang lebih terjangkau.
Dalam pasar murah ini, BPR BKK Blora bekerja sama dengan produsen lokal dan pedagang kecil untuk menawarkan produk-produk dengan diskon besar.
Hal ini tidak hanya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, tetapi juga memberikan stimulus ekonomi bagi produsen lokal dan pedagang kecil. Selain itu, pasar murah juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.
Tentunya dengan adanya pasar murah, masyarakat akan memiliki lebih banyak uang yang tersedia untuk digunakan dalam kegiatan konsumsi lainnya. Hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Direktur Utama PT BPR BKK Blora, Puguh Haryono, mengatakan pada Tuturpedia bahwasanya kegiatan gerakan pangan murah tersebut dilaksanakan di sebagian kantor cabang pada beberapa waktu lalu.
“Jadi begini, banyak kewajiban kami BPR BKK yang memang harus kami tindak lanjuti. Kemarin saja waktu menjelang hari raya Pemkab Blora itu meminta kepada para BUMD untuk mendukung, kalau istilahnya itu pemkab itu penekanan inflasi, lha BPR BKK pun itu kami juga bekerja sama dengan Bulog dengan Gapoktan dengan Poktan itu mengadakan kegiatan pasar murah,” ucapnya, Rabu (1/5/2024).
Lebih lanjut, pihaknya juga menceritakan kembali bahwasanya kegiatan ini diselanggarakan pada hari libur dan mendekati Idulfitri 2024.
“Kegiatan mulai tanggal 6-9 April. Kami minta rekan-rekan untuk tetap bisa melayani masyarakat. Salah satunya yakni adalah membantu Bulog untuk penjualan beras lalu kebutuhan komoditi-komoditi lainnya. Itu kami lakukan,” ungkapnya.
“Pada intinya, kami tidak hanya memikirkan operasional BPR BKK secara keseluruhan, tetapi kami pun juga berkaitan dengan kepedulian kami di lingkungan itu kami laksanakan semampunya,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dengan digelarnya gerakan pangan murah tersebut benar-benar sangat membantu dan antusias masyarakat dalam kegiatan ini, dinilai sangat luar biasa. Bahkan, sempat kewalahan melayaninya.
“Sebetulnya kami ingin cuma kantor operasional ada kegiatan itu, tapi karena ketidaksiapan dari beberapa hal, sehingga separuhnya 8 kantor cabang itu kami minta untuk kegiatan ini dan itu sangat mendukung sekali berkaitan dengan peduli inflasi,” terangnya.
“Alhamdulillah, masyarakat betul-betul antusias, karena harga itu dibawah harga pasar, karena kami ada di sana. Kami harus juga memohon maaf, kami keluarkan CSR kami untuk mensubsidi harga bawang, telur harga, gula, itu kami subsidi,” tuturnya.
Terakhir, ketika disinggung kembali oleh awak media Tuturpedia apakah ke depannya akan mengadakan gerakan pangan murah kembali, Puguh pun tak menampik jika hal itu diminta kembali oleh Pemkab Blora, akan kembali melaksanakan.
“Kalau itu memang dampaknya positif insyaallah kami akan dukung kegiatan Pemkab Blora. Karena adanya gerakan pangan murah ini, masyarakat sangat antusias sekali. Sampai-sampai pada hari terakhir yang waktu di Ngawen beras habis, yang ada di Tunjungan masih, kami bawa ke Ngawen, walaupun memang enggak selesai semuanya, tapi ini memang seperti itu,” tandasnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.
Editor: Annisaa Rahmah.